Orang sering lupa bahwa menggunakan social media untuk brand itu selalu lebih besar dari sekedar “bikin konten”. Meskipun konten tetap penting, tapi ada yang nggak kala penting, yaitu monitoring social media.

Kalau brand sampai luput dalam hal ini, bisa jadi akan berpengaruh pada brand awareness atau bahkan sampai ke penjualan.  

Melalui monitoring social media, Anda nggak cuma bisa mengetahui pertumbuhan akun saja. Tapi, Anda juga bisa sekaligus mengukur keberhasilan promosi dan campaign yang sedang dijalankan.

Key Take aways

Mengenal Apa Itu Monitoring Social Media dan Cara Melakukannya

Tapi, apa sih sebenarnya monitoring social media itu? Kenapa setiap brand harus melakukan itu? 

Kalau mau tau lebih detail, jangan lewatkan artikel berikut ini!

Apa Sih Social Media Monitoring Itu

Monitoring social media atau lebih akrab disebut dengan social media monitoring, sebenarnya bukan hal baru. Jika Anda sudah lama berkecimpung di dunia marketing social media, pasti familiar dengan istilah ini.

Social media monitoring adalah sebuah analisis yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh audiens membicarakan brand Anda. Entah itu melalui unggahan konten, direct message, kolom komentar, story, maupun hashtag yang berkaitan dengan brand Anda.

Selain itu, monitoring social media juga merujuk pada tanggapan audiens secara lebih luas. Ia akan menyisir lebih jauh hingga ke review YouTube, testimoni di e-commerce, postingan yang tidak mention atau tag akun, dan semua platform yang menyebutkan brand Anda.

Simpelnya nih, social media monitoring itu seperti monitor layar cctv. Anda akan memantau secara detail apa saja yang dibicarakan audiens dan berkaitan dengan brand Anda.

Jika dimanfaatkan dengan baik, strategi ini akan sangat menguntungkan bagi brand. Pasalnya, Anda akan tau di mana letak brand Anda dan seberapa jauh orang mengenal brand Anda.

Nah, masalahnya nih, banyak brand yang masih sering ketuker antara social media monitoring dan social media listening. Padahal keduanya sangat berbeda. Biar nggak bingung lagi, yuk kita bahas di sini.

Baca juga: Jenis Dan Strategi Social Media Marketing

Social Media Monitoring VS Social Media Listening

Meskipun sekilas terlihat hampir sama, tapi antara social media monitoring dengan social media listening ternyata punya perbedaan yang cukup signifikan. 

Ibaratnya nih, social media listening itu adalah sebuah hutan. Nah, social media monitoring berperan sebagai pohon yang ada di hutan tersebut. 

Perbedaan paling mendasar dari keduanya terletak pada cara menanggapi audiens. Social media listening itu bekerja dengan cara mendengarkan audiens dalam skala makro, dan mencari tahu konten apa saja yang mereka inginkan. 

Sedangkan social media monitoring bergerak lebih spesifik (mikro). Melalui social media monitoring, brand akan menyisir pesan yang masuk dari audiens melalui platform social media. Dari situ, brand akan tahu apa sih sebenarnya yang audiens inginkan? Dan apa yang menjadi keluhan mereka atas brand yang Anda buat.

Selain itu, perbedaan antara social media listening dan social media monitoring juga terletak pada reaksi audiens. Social media monitoring memiliki audiens yang reaktif. Hal ini disebabkan oleh pelanggan terlebih dahulu yang datang kepada brand. Jadi, Anda perlu menjawab berdasarkan apa yang menjadi persoalan mereka.

Sedangkan social media listening bersifat proaktif. Brand yang harus menginisiasi untuk menjemput audiens. 

Lalu, mending mana dong? Social media listening atau social media monitoring?

Sebagai brand, Anda perlu mengombinasikan keduanya. Social media monitoring akan membantu Anda mempertahankan pelanggan yang sudah ada, sedangkan social media listing akan membantu Anda mendatangkan lebih banyak pelanggan baru.

Baca juga: Kenal Lebih Dekat dengan Social Media Engagement

3 Alasan Kenapa Brand Harus Banget Menerapkan Monitoring Social Media

Setelah tau definisi dari monitoring social media dan perbedaannya dengan social media listening, maka muncul pertanyaan, “Kenapa brand harus banget menerapkan strategi satu ini?”

Meskipun terlihat sederhana, social media monitoring punya pengaruh yang besar terhadap masa depan sebuah brand. Banyak keuntungan yang akan didapatkan jika metode ini dijalankan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Lebih Dekat Dengan Audiens

Monitoring social media memungkinkan Anda untuk berkomunikasi dengan audiens dengan lebih intens. Bahkan, Anda bisa melakukan itu secara real time. Dengan begitu, Anda bisa  tahu bagaimana pendapat mereka tentang brand. Melalui interaksi ini pula Anda bisa memperoleh feedback atas produk yang Anda keluarkan.

Feedback positif dari audiens bisa Anda cantumkan sebagai strategi marketing, sedangkan feedback negatif yang masuk akan membantu Anda untuk mengevaluasi dan memperbaiki kualitas produk brand Anda.

Semakin erat ikatan antara audiens dengan brand, tentu akan semakin mudah pula untuk menganalisa minat mereka. Sambil mendengarkan dan berinteraksi, Anda bisa sekaligus menjalankan riset audiens.

2. Meningkatkan Kredibilitas Brand

Kredibilitas sebuah brand adalah sesuatu yang harus diperjuangkan oleh semua brand. Apalagi, sekarang banyak kompetitor berdatangan. Baik itu benar-benar kompetitor, maupun para pedagang palsu yang memanfaatkan momentum.

Dengan adanya kredibilitas, brand akan bisa bersaing dengan semua kompetitor tersebut. Audiens akan punya “trust” terhadap brand. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan kredibilitas brand dan “trust” audiens adalah dengan mengetahui apa yang mereka bicarakan tentang brand Anda. 

3. Mengukur Keberhasilan Campaign dan Ads

Salah satu keuntungan terbesar dari social media monitoring adalah pengukuran campaign dan Ads. Anda bisa tahu keberhasilan dari sebuah campaign yang dilakukan, berdasarkan atas interaksi yang terbangun antara brand dengan audiens.

Sedangkan pada Ads, Anda bahkan bisa mendapatkan lebih banyak. Tidak hanya riset yang didapatkan dari komentar di konten Ads, tapi juga return of investment dari Ads tersebut.

Terkait Ads ini memang sedikit trick, jadi Anda perlu hati-hati dalam menjalankan strateginya. Biar nggak salah langkah, Anda bisa memanfaatkan jasa advertising yang sudah profesional seperti Grow and Bless. Dengan memilih jasa advertising profesional, Anda hanya perlu memonitor saja.

Cara Menjalankan Monitoring Social Media

Cara Menjalankan Monitoring Social Media

Mengetahui pentingnya social media monitoring bagi sebuah brand, tentu akan rugi kalau melewatkannya. Pada bagian ini akan dibahas tentang bagaimana sih cara-cara untuk menjalankan strategi social media marketing?

Sebenarnya, menjalankan monitoring di social media itu bisa dilakukan secara manual melalui tab insight. Tapi, tentu ini akan memakan waktu. Untuk itu, akan lebih baik jika Anda menggunakan tools-tools analisis agar hasilnya lebih akurat dan efisien.

Tapi, menggunakan tools saja nggak cukup, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:

1. Memilih tools terbaik

Saat ini banyak social media tools yang bisa membantu Anda menjalankan social media monitoring. Beberapa di antranya seperti Hootsuite, Iconosquare, Socialblade, dan lain sebagainya.

Setiap tools punya ciri khas dan biayanya masing-masing. Jadi, sebelum menentukan tools mana yang akan digunakan untuk analisis, pastikan Anda telah menyesuaikan dengan kebutuhan, ya.

Jangan sampai asik belanja tools ekspert tapi modal usaha masih sering nombok.

2. Temukan keyword yang relevan

Langkah selanjutnya setelah memilih tools yang tepat adalah memilih keyword yang relevan. Tools itu bisa bekerja kalau kita sudah benar dalam menuliskan keyword yang berkaitan dengan brand kita.

Jadi, pastikan Anda tidak typo dalam menulis keyword dan pilihlah keyword yang benar-benar sesuai dengan brand Anda.

3. Memaksimalkan fitur pada tools

Setiap tools social media monitoring telah dibekali dengan fitur-fitur yang akan memudahkan analisis Anda. Tugas Anda hanyalah mengeksplorasi semua fitur tersebut dan memaksimalkan kinerjanya.

Di beberapa tools bahkan Anda tidak hanya bisa menganalisa pertumbuhan akun Anda saja, melainkan juga akun kompetitor.

4. Enjoy the process

Menjalankan sebuah monitoring itu nggak akan pernah bisa instan. Meskipun sudah dibantu dengan tools sekalipun. Anda tetap butuh waktu untuk bisa mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.

Untuk itu, jangan terburu-buru mengambil kesimpulan di masa-masa awal. Tunggulah dalam periode waktu tertentu sambil terus meramu strategi yang jitu untuk bisa memikat hati audiens.

5. Buat strategi yang ampuh

Setelah berhasil mengumpulkan semua data dari social media tools, langkah selanjutnya adalah menentukan bagaimana cara merespon atau memberi feedback. 

Dalam hal ini Anda perlu benar-benar memperhatikannya. Pasalnya, feedback yang Anda berikan akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan audiens itu sendiri.

Biar nggak salah langkah, susunlah strategi khusus terlebih dahulu. Kemas semua itu semenarik mungkin dan buat audiens selalu merasa dilibatkan dalam setiap keputusan yang Anda buat.

Setelah tau apa itu monitoring social media dan bagaimana cara melakukannya, kini hanya tinggal prakteknya. Satu hal yang perlu diingat dalam hal ini adalah “konsistensi”. Jangan pernah lelah untuk terus mencoba memahami audiens Anda. Karena dari situlah Anda akan mendapat kekuatan dari brand yang sedang Anda bangun.

Baca juga: Memahami Strategi Content Marketing Bagi Bisnis

Sebagus apapun sebuah konten Instagram, tidak ada artinya jika diposting di waktu yang salah. Audiens tidak akan mengetahui konten Anda. Keadaan ini tentu akan sangat merugikan jika terjadi di akun Instagram bisnis Anda. Oleh karena itu, penting untuk tau kapan jam posting Instagram terbaik.

Singkatnya, jam posting terbaik adalah jam ketika pengguna Instagram sedang aktif. Kalau sudah tau kapan waktu terbaik untuk posting konten, maka besar kemungkinan konten Anda akan mendapatkan engagement yang tinggi.

Tapi sayangnya, Instagram memiliki algoritma yang berubah-ubah. Dalam satu bulan saja, bisa berubah lebih dari satu kali. Perubahan algoritma ini mau nggak mau juga berpengaruh terhadap postingan Instagram itu sendiri.

Bikin Konten Cepat Viral! Kenali Jam Posting Instagram

Perubahan algoritma ini, terkadang juga menggeser jam prime time untuk posting Instagram. Oleh karena itu, semua pemilik akun wajib mengetahui setiap perubahan tersebut.

Ada banyak hal yang bisa berpengaruh ke perubahan jam primetime ini, agar lebih jelas, simak artikel di bawah ini.

Mengenal Apa itu Jam Terbaik Untuk Posting Instagram

Jam terbaik posting Instagram atau dikenal juga dengan jam prime time adalah keadaan dimana audiens Anda sedang dalam keadaan "bangun". Mereka sedang menghabiskan waktunya untuk scrolling Instagram.

Ketika audiens sedang membuka Instagram, peluang mereka untuk melihat konten dari brand Anda terbuka lebar. Peluang seperti ini yang tidak boleh dilewatkan. Akan sangat menguntungkan jika Anda posting di Instagram pada saat-saat seperti ini.

Sebuah konten yang diposting pada jam prime time juga berpeluang besar untuk masuk bagian explore.

Kapan Waktu Terbaik Posting Konten Instagram?

Semua platform media sosial pada dasarnya punya jam terbaik untuk posting. Tidak terkecuali Instagram. Karena fungsinya yang sudah menjadi salah satu channel digital marketing, banyak yang kemudian mencoba mencari tahu kapan waktu yang tepat untuk mengunggah konten di Instagram.

Sering muncul banyak spekulasi yang menyatakan waktu terbaik posting ini. Ada yang bilang waktu terbaik adalah jam 1 siang. Ada pula yang menyebutkan bahwa lebih baik posting ketika sore menjelang malam.

Padahal, semua itu belum tentu benar. Jam terbaik untuk posting Instagram setiap akun tu berbeda-beda. Semua tergantung karakteristik audiens Anda.

Jadi intinya, tidak ada patokan yang benar-benar tepat yang bisa digunakan sebagai pedoman jam terbaik posting Instagram. Semua akun punya jam terbaiknya masing-masing.

Tapi, ada beberapa orang yang sudah meneliti tentang jam posting Instagram ini. Anda bisa menjadikannya referensi sambil tetap menyesuaikannya dengan keadaan akun Instagram Anda.

Berikut adalah tabel jam terbaik posting Instagram tahun 2022.

Kapan Waktu Terbaik Posting Konten Instagram?
Sumber gambar: Marketingonline.id

Pada tabel tersebut tertulis bahwa waktu terbaik untuk upload postingan di instagram adalah dimulai saat pukul 20.00 malam di hari Senin hingga Jumat pagi.

Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu sebenarnya tidak disarankan untuk posting Instagram atau posting di media sosial lain. Karena pada hari tersebut biasanya orang jarang membuka media sosial. Mereka lebih senang beristirahat atau berkumpul dengan keluarga.

Berdasarkan atau tabel ini, Anda bisa mencari celah di mana kira-kira Anda akan posting konten marketing Anda ke media sosial.

Baca Juga: Social Media Branding: Manfaat dan Cara Melakukannya

Dari Mana Mengetahui Jam Posting Instagram Terbaik?

Meskipun sudah punya pandangan tentang waktu terbaik untuk mengunggah konten di Instagram, tapi masih ada yang bertanya-tanya tentang dari mana Anda bisa tahu kapan tepatnya waktu terbaik untuk upload Instagram.

The Harvard Business Review telah mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa jam posting Instagram itu sangat subjektif. Anda tidak bisa menyamaratakan standar waktu yang tepat untuk mengunggah konten di Instagram.

Bahkan, meskipun tinggal di tempat dengan zona waktu yang sapa, pun tidak menjamin waktu postingnya sama. Semua akun Instagram benar-benar punya rules jam postingnya sendiri.

Subjektivitas itu dipengaruhi oleh berbagai aspek. Berikut ini adalah hal-hal yang mempengaruhi perbedaan waktu posting di Instagram.

1. Timeliness (ketepatan waktu)

Faktor pertama yang mempengaruhi perbedaan waktu terbaik untuk posting adalah "timeliness" atau ketepatan waktu. Ketepatan waktu ini mengarah pada jam-jam ketika audiens sedang aktif di Instagram.

Misalnya di jam istirahat makan siang, pagi hari setelah bangun tidur, atau sore hari ketika pulang kerja.

Nah, masalahnya adalah Anda tidak tau secara pasti kapan waktu tersebut datang. Apalagi kalau followers Anda banyak, tentu setiap followers punya kebiasaan yang berbeda.

Oleh karena itu, Instagram sudah membantu analisa untuk hal ini. Daripada menerka-nerka, akan lebih baik jika Anda mengunjungi fitur insight pada Instagram bisnis. Dalam fitur tersebut, Anda bisa tahu kapan followers Anda sedang aktif di Instagram.

2. Relevansi konten yang dipost

Faktor kedua yang mempengaruhi perbedaan jam posting Instagram adalah relevansi konten dengan waktu posting di akun Instagram brand Anda.

Relevansi konten itu nggak cuma berbicara tentang kesamaan topik antara brand dengan konten yang dibicarakan. Lebih jauh dari itu, Anda perlu mengetahui apakah konten tersebut pantas diposting di jam tertentu.

Contohnya, Anda adalah pemilik akun Instagram dari restoran ternama. Anda akan mengunggah konten tentang produk makanan terbaru yang cocok untuk makan siang. Oleh karena itu, Anda seharusnya upload konten tersebut ketika menjelang jam makan siang. Jam ketika orang sedang sibuk mencari menu makan siang.

Kalau Anda posting konten tersebut di pagi hari, tentu hasilnya tidak akan maksimal. Pagi hari itu adalah waktunya orang sibuk. Entah berangkat kuliah atau kerja. Mereka bahkan belum sempat memikirkan makan siang pakai apa. Jadi jika posting menu makan siang di waktu tersebut, hasilnya akan kurang maksimal.

3. Karakter dan latar belakang followers

Karakter dan latar belakang audiens sangat berpengaruh dalam hal jam posting Instagram. Pasalnya, setiap orang itu punya habitnya masing-masing. Mereka punya jam sendiri untuk melakukan aktivitasnya berdasarkan usia dan pekerjaan.

Orang berusia 18-25 tahun akan punya kesibukan yang berbeda dari usia 30-45 tahun. Waktu untuk aktif di media sosial pun juga akan berbeda. Nah, hal seperti ini yang perlu lebih diperhatikan.

Ketahui siapa saja audiens Anda, berapa rata-rata usianya, dan di mana mereka tinggal. Untuk mengetahui semua it, Anda bisa melakukan pengecekan random secara manual, atau membuka fitur pada insight Instagram.

4. Day of the week

Dari Mana Mengetahui Jam Posting Instagram Terbaik?
Sumber gambar: Invidio.io

Ketika Anda membuka fitur insight Instagram, Anda akan menemuka sebuah bagan yang berisi jam berapa saja audiens Anda sedang aktif setiap harinya. Dari situ, Anda bisa menyesuaikan konten yang akan dibuat berdasarkan jam aktif tersebut.

Misalnya, Anda ingin memposting konten tentang quote motivasi, Anda bisa memposting konten tersebut di senin pagi ketika rang sedang mengumpulkan niat untuk bekerja kembali. Hal-hal seperti ini yang perlu dperhatikan setiap kali akan upload konten.

5. Target setiap post

Target atau goals post konten media sosial tidak bisa dilihat secara general. Anda perlu menetapkan target tersebut di setiap konten yang Anda upload. Spesifikasi engagement mana yang ingin Anda dapatkan.

Apakah Anda menargetkan followers baru, atau hanya ingin mendatangkan reach dan impression yang tinggi. Semua itu perlu dibuat lebih jelas. Kenapa bisa begitu?

Tentu saja alasannya adalah perbedaan jam posting Instagram setiap jenis konten. Jika Anda menargetkan reach yang tinggi, Anda harus tau kapan audiens Anda benar-benar sedang aktif. Pemilihan hashtag dan jenis konten pun harus yan benar-benar mereka sukai.

Algoritma Media Sosial (Instagram)

Media sosial itu djalankan dengan sebuah algoritma. Simpelnya, algoritma sosial media itu adalah sebuah aturan yang desain khusus untuk pengguna. Dia yang mengatur bagaimana pengguna berinteraksi satu sama lain di sosial media.

Dari semua media sosial, Instagram adalah yang paling sering mengalami perubahan algoritma. Perubahan algoritma media sosial ini Imbasnya adalah pada engagement, jam posting dan kualitas kontenyang dianggap bernilai lebih.

Berikut ini adalah update algoritma Instagram terbaru:

1. Interaction and Relationship

Instagram memiliki algoritma baru berupa deteksi interaksi dan hubungan. Orang yang sering berinteraksi dengan Anda. Baik itu like, komentar, atau sekedar view story, akan dinilai memiliki kedekatan dan hubungan. Jadi, konten-konten dari mereka akan diprioritaskan.

Konten-konten mereka akan lebih sering ditampilkan di bagian awal setiap kali Anda membuka sosial media.

Cara terbaik untuk menyikapi algoritma ini adalah berinteraksi dengan audiens Anda sesering mungkin. Bangun interaksi yang menyenangkan dengan konten-konten yang menarik.

2. Interest (Ketertarikan)

Hampir semua pengguna media sosial pasti pernah mengalami situasi ketika isi feed dan eksplore media sosial berisi tentang hal-hal yang sedang Anda cari. Misalnya, belakangan ini Anda sering mencari informasi tentang gadget terbaru. Secara mendadak, explore Instagram berubah menjadi rekomendasi gadget terbaru.

Hal seperti ini yang dideteksi sebagai "interest" oleh Instagram. Ketika Anda terdeteksi menekan tombol like atau mencari sesuatu, maka Instagram akan membaca ketertarikan Anda di bidang tersebut. Jadi, konten-konten terkait akan ditampilkan.

3. Time (Ketepatan waktu)

Algoritma Instagram yang tidak kalah penting adalah waktu posting terbaik. Ketika Anda mengunggah postingan Instagram di jam prime time, maka peluang untuk mendapatkan awareness dan engagement akan tinggi.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memerhatikan waktu terbaik posting konten di Instagram.

Cara membuat Konten Cepat Viral

ampir semua orang selalu ingin konten yang dibuat cepat viral atau bisa fyp. Apalagi kalau akun Anda adalah akun bisnis. Jika konten marketing Anda viral, maka besar kemungkinn akan mendatangkan banyak transaksi penjualan.

Ada bebeapa cara yang bisa Anda gunakan untuk membuat konten cepat viral, jika diaplikasikan dengan tepat.

1. Kenali jam terbaik posting

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa konten akan cepat viral jika di posting saat jam-jam prime time. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk upload postingan di Instagram pada jam tersebut.

Cari tahu kapan jam prime time itu tiba. Buka bagian insight dan scroll bawah sampai Anda menemukan bagian audiens behaviour.

2. Buat konten yang menarik

Konten yang menarik itu selalu lebih cepat dilirik. Kualitas konten tidak pernah bisa berbohong dalam mendatangkan audiens. Untuk itu, cobalah untuk mengeksplorasi konten lebih banyak lagi. Buat terobosan-terobosan konten terbaru yang masih fresh dan berpotensi untuk disukai audiens.

Baca juga: Memahami Strategi Content Marketing Bagi Bisnis

3. Manfaatkan hashtag

Satu hal yang telah terbukti efektif untuk mendatangkan audiens dan membuat konten menjadi viral adalah "hashtag".

Melalui hashtag, orang yang bukan merupakan followers Anda bisa masuk dan menemukan konten yang Anda buat. Hashtag ini pula yang sering membuat konten Anda masuk ke explore Instagram.

4. Konsistensi Posting Konten

Ada istilah yang menyebutkan bahwa "konsistensi adalah kunci". Hal ini juga berlaku pada post Instagram.

Untuk bisa viral dan memiliki engagement tinggi, Anda perlu konsisten dalam membuat konten. Buat jadwal posting konten dalam satu minggu. Sesuaikan pula dengan hari di mana pengguna sedang banyak yang aktif di media sosial.

Tapi perlu diperhatikan pula tentang kuantitas dan frekuensi uploadnya. Jangan sampai konten berkualitas Anda terindikasi spamming karena diunggah terlalu sering.

Baca juga: Kenal Lebih Dekat dengan Social Media Engagement

Key Takeaways

Jika Anda membutuhkan bantuan dalam jasa social media marketing, jangan ragu untuk menghubungi agensi Grow and Bless di sini.

Dalam dunia digital marketing, konten adalah segalanya. Anda tidak bisa menjalankan strategi apapun tanpa sebuah konten. Oleh karena itu, dalam digital marketing ada strategi khusus bernama strategi content marketing.

Strategi content marketing atau dikenal juga dengan strategi pemasaran konten adalah sebuah strategi yang didesain khusus untuk memaksimalkan pembuatan konten demi kepentingan marketing. Sehingga konten akan punya kualitas yang baik dan efektif untuk menjangkau target audiens.

Dalam menyusun strategi content marketing ini pun tidak bisa asal jadi. Konten yang dibuat nantinya akan digunakan untuk menjalankan aktivitas marketing. Jadi, kualitas kontennya harus terus terjaga.

Memahami Strategi Content Marketing Bagi Bisnis

Hal ini juga berarti bahwa tinggi rendahnya tingkat penjualan juga berkaitan dengan kualitas konten marketing yang dibuat.

Mengingat dalam membuat konten marketing itu tidak mudah, artikel ini akan mencoba menjelaskan bagaimana proses penyusunan strategi content marketing yang baik. Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Memahami Apa Itu Strategi Content Marketing

Sebelum bergerak terlalu jauh tentang strategi penyusunan sebuah konten marketing, ada baiknya memperjelas dasarnya terlebih dahulu. Caranya adalah dengan mengetahui definisi dari strategi content marketing itu sendiri.

Strategi content marketing adalah salah satu strategi pemasaran digital yang digunakan untuk menarik, melibatkan, dan mempertahankan audiens. Hal tersebut dilakukan dengan membuat dan membagikan konten berupa artikel, video, podcast, dan media lain yang relevan.

Strategi pemasaran konten dibuat untuk menarik perhatian calon pelanggan sekaligus mempertahankan pelanggan lama. Konten marketing yang dibuat telah disesuaikan dan didesain khusus untuk menarik target audiens yang sudah ditetapkan di awal.

jadi simpelnya, kunci utama dari strategi content marketing ini adalah membuat dan menyajikan sebuah yang memiliki value agar bisa menarik perhatian audiens.

Jika digunakan secara maksimal, strategi content marketing akan sangat menguntungkan bagi sebuah brand.

Pentingnya Membuat Strategi Content Marketing

Menjawab pertanyaan kenapa sebuah konten marketing itu sangat penting, sebenarnya cukup mudah. Analoginya seperti ini, coba bayangkan Anda akan membeli produk yang bernilai tinggi.

Tentu sebelum membeli Anda akan melakukan riset terlebih dahulu, kan. Entah itu mencoba mencarinya melalui Google atau media sosial. Anda ingin dibuat yakin terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli.

Setelah mencari tahu, dan menemukan sebuah toko yang dinilai terpercaya, Anda akan membandingkan antara satu toko dengan toko lain untuk melihat kualitas dan harga dari barang tersebut.

Nah, jika ada dua pilihan toko yang satu menyajikan konten yang aestetik, menarik, dan dikemas dengan kata-kata persuasif. Sedangkan toko yang satunya hanya posting apa adanya tanpa memikirkan segi estetikanya. Pemilihan kata-katanya pun tidak menarik untuk dibaca.

Dari dua opsi toko ini, sebagai pembeli awal tentu Anda akan memilih toko yang pertama, bukan? Toko yang menyajikan konten dengan serba profesional. Dengan konten yang profesional itu, Anda merasa yakin terhadap toko dan produk-produk yang dijualnya.

Itulah pentingnya adanya strategi content marketing bagi semua brand. Konten marketing akan menjadi pintu utama bagi target audiens dalam melihat apakah brand Anda worth it atau tidak.

Selayaknya menyambut tamu, Anda perlu menyajikan hal yang indah agar tamu merasa nyaman dan tidak sungkan untuk datang ke rumah Anda lagi.

Sebuah konten marketing dengan berbagai macam bentuknya, akan menjadi awal dari perjalanan seluruh strategi digital marketing. Yakin atau tidaknya calon pelanggan ditentukan oleh kualitas dari sebuah konten marketing.

Baca juga: Branding produk 101

Manfaat Strategi Konten Marketing

Mendirikan sebuah bisnis itu tidak pernah mudah. Anda butuh berbagai macam strategi agar bisnis Anda akan tetap bertahan sampai generasi-generasi ke depan. Salah satu cara mempertahankan sebuah bisnis adalah dengan menggunakan content marketing.

Content marketing ini akan berfungsi sebagai salah satu channel pemasaran yang akan menentukan keberlangsungan bisnis Anda di masa depan.

Content marketing memiliki banyak sekali manfaat bagi sebuah bisnis. Apa aja sih manfaat content marketing itu? Yuk cek semuanya di bawah ini.

1. Mendorong omzet penjualan

Manfaat pertama yang dapat Anda rasakan jika memaksimalkan content marketing adalah mendorong omzet penjualan. Sebuah content marketing yang disusun dengan baik akan memikat hati audiens. Mereka bahkan bisa langsung tertarik untuk membeli produk hanya dengan melihat sebuah content marketing.

Anda mungkin secara tidak sadar juga pernah melakukan semua itu. Ketika melihat sebuah foto produk yang bagus di social media. Tanpa berpikir panjang, Anda langsung membeli produk tersebut.

Hal ini yang disebut dengan kekuatan sebuah konten marketing untuk meningkatkan omzet penjualan.

2. Meningkatkan engagement social media

Konten marketing yang dibuat di social media tidak hanya bertujuan untuk mendorong penjualan saja. Lebih jauh dari itu, content marketing di social media juga berguna untuk meningkatkan engagement akun Anda.

Ketika sebuah content marketing dibuat dengan baik, audiens social media pun tidak akan tinggal diam. Mereka akan meramaikan konten tersebut tanpa kita suruh. Ketika sebuah konten ramai dengan interaksi, maka engagementnya tetu saja akan meningkat. Kredibilitas akun Anda juga akan semakin baik.

3. Menambah traffic website

Traffic adalah segalanya bagi sebuah website. Tanpa traffic website tidak akan ada artinya. Namun, sebuah website akan mendapatkan traffic yang tinggi jika Anda mengunggah konten yang berkualitas.

Di sinilah peran sebuah content marketing. Content marketing yang Anda buat akan menjadi semacam jembatan antara Anda dengan audiens. Mereka akan datang ke website Anda setelah melihat content marketing yang menarik.

Jika sudah begitu, maka otomatis traffic juga ikut naik. Website akan mudah terindeks oleh Google dan bisa mencapai puncak halaman mesin pencari.

4. Membangun brand awareness dan loyalitas pelanggan

Percaya atau tidak, content marketing itu punya andil yang besar dalam meningkatkan brand awareness dan membangun loyalitas pelanggan. Melalui content marketing, bisnis Anda akan lebih mudah dikenali oleh audiens.

Dari content marketing yang Anda buat pula, audiens akan memiliki semacam ikatan yang menghubungkan dengan brand Anda.

Semua manfaat dari content marketing tadi bisa Anda rasakan semua. Tapi tentu saja dengan satu syarat yaitu, content dibuat sebaik mungkin berdasarkan atas kebutuhan audiens. Anda harus tahu seperti apa karakteristik mereka, kemudian sesuaikan content marketing dengan karakteristik tersebut.

Jenis-Jenis Konten Marketing

Konten marketing memiliki beragam bentuk dan jenisnya. Semua bisa Anda gunakan untuk mendukung aktivitas digital marketing brand Anda. Anda juga menyesuaikannya dengan tone of voice brand masing-masing ketika membuat konten marketing.

Namun, sebelum memilih dan menggunakan sebuah konten marketing, pastikan Anda telah melakukan riset terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena tidak semua konten marketing bisa relevan dengan kondisi bisnis Anda.

Di bawah ini merupakan beberapa jenis konten marketing.

1. Konten media sosial

Jenis strategi content marketing pertama sekaligus yang paling sering digunakan adalah konten media sosial. Media sosial menjadi salah satu channel pendistribusian konten marketing yang telah terbukti efektif.

Hal ini dipengaruhi oleh karakter media sosial yang sangat interaktif dan dilengkapi dengan banyak fitur yang menarik perhatian audiens.

Bentuk dari konten social media sendiri beragam. Bisa berupa video, foto, desain grafis, dan lain-lain. Banyaknya bentuk konten yang bisa digunakan di media sosial ini sangat memungkinkan Anda melakukan eksplorasi untuk membuat konten yang berkualitas.

Baca juga: Jenis Dan Strategi Social Media Marketing

2. Artikel website/blog

Konten dalam bentuk artikel yang ditulis di blog atau website juga masuk kedalam jenis konten marketing. Biasanya strategi content marketing untuk blog ini dikaitkan dengan search engine optimization (SEO) atau search engine marketing (SEM).

Melakukan strategi content marketing melalui blog atau website dinilai sangat efektif. Apalagi jika Anda ingin menyampaikan informasi secara lengkap dan detail. Blog atau website adalah solusi yang tepat untuk ini.

Anda bisa menulis semua informasi dalam satu channel tanpa terpotong. Apalagi algoritma website tidak seperti social media yang mudah berganti. Jadi, konten marketing Anda akan punya audiens yang stabil dan bertahan lebih lama.

3. Email

Strategi email marketing mungkin terbilang kuno. Tapi faktanya, strategi ini telah terbukti lebih efektif meningkatkan penjualan dibanding dengan jenis media lain seperti social media dan blog.

Konten marketing yang dibuat dalam bentuk email marketing akan lebih mudah mendapatkan target audiens. Hal ini disebabkan karena audiens yang setuju untuk menerima email marketing biasanya sudah tertarik dengan produk atau brand image Anda. Jadi, proses pemasarannya akan lebih mudah karena sudah mengetahui mana target yang tepat.

4. Video

Peminat konten dalam bentuk video tidak pernah berkurang. Bahkan terus bertambah setiap harinya mengingat banyak orang tertarik membuat video kreatif. Hal ini pula yang menjadikan konten marketing dalam bentuk video sangat digemari.

banyak brand rela mengeluarkan budget puluhan juga hanya untuk membuat konten marketing dalam bentuk video. Mereka tau bahwa konten video akan mudah diterima oleh audiens dan mudah pula untuk disebarluaskan.

5. Podcast

Semenjak pandemi, konten marketing yang dibuat dalam bentuk podcast makin digemari. Brand biasanya akan melakukan semacam talkshow melalui podcast ini.

Pembuatannya pun cukup mudah jika dibandingkan dengan konten dalam bentuk video. Bahkan, Anda bisa membuat podcast hanya dengan modal satu smartphone saja.

Audiens dari podcast pun terus bertambah setiap harinya. Bisa dibilang, podcast telah masuk ke lini kehidupan setiap orang. Mereka mendengarkan podcast sambil mengerjakan pekerjaan lain. Hal ini berarti bahwa secara tidak langsung, membuat konten dalam bentuk podcast berarti Anda selangkah lebih dekat dengan audiens Anda.

Step by Step Menyusun Strategi Pemasaran Konten

Step by Step Menyusun Strategi Pemasaran Konten

Membuat strategi pemasaran konten itu susah susah gampang. Pasalnya, content marketing itu nggak bisa dibuat asal jadi. Butuh strategi tertentu agar konten banyak diminati.

Berikut ini adalah step by step cara menyusun strategi pemasaran konten agar content marketing Anda bisa mendatangkan banyak keuntungan untuk brand.

1. Tentukan tujuan yang jelas

Sebelum memulai sesuatu, usahakan untuk selalu menentukan alasannya terlebih dahulu. "kenapa Anda melakukan semua itu?"

Jika Anda sudah bisa menjawab pertanyaan itu, maka Anda bisa melanjutkan ke step selanjutnya. Tapi jika dari awal Anda belum tau tujuan dari strategi yang akan Anda lakukan, maka hentikan semuanya sampai di sini.

Menentukan tujuan di awal sangat penting. Tujuan ini akan sangat mempengaruhi semua strategi yang akan disusun. Istilahnya nih, dengan tujuan yang jelas, Anda tau akan berjalan ke arah mana.

Dalam content marketing sendiri, tujuan yang jelas ini akan sangat menentukan isi dan kualitas konten yang akan dibuat. Semua konten, harusnya sudah mengarah pada tujuan tersebut.

2. Tentukan target audiens sejak awal

Setelah Anda berhasil menetapkan tujuan melakukan strategi content marketing, langkah selanjutnya adalah menentukan target audiens.

Konten marketing itu selalu membutuhkan audiens untuk terus hidup. Tujuan Anda membuat strategi marketing pun adalah untuk bisa dinikmati oleh audiens..

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menentukan siapa target audiens Anda. Sesuaikan antara target audiens dengan tujuan yang telah Anda buat di awal tadi.

Target audiens ini juga sangat berpengaruh pada penyusunan editorial plan di step selanjutnya. Editorial plan harus dibuat dengan bahasa yang sesuai dengan target audiens.

3. Buat editorial plan content marketing

Ketika tujuan dan target audiens sudah ditentukan dengan jelas, langkah selanjutnya adalah membuat editorial plan. Editorial plan ini adalah semacam panduan berisi konten yang akan diproduksi dalam kurun waktu tertentu. Biasanya, editorial plan dibuat dalam satu bulan sekaligus dan mulai diproduksi sejak akhir bulan sebelumnya.

Adapun isi dari editorial plan ini bisa beragam. Semua tergantung pada kebutuhan brand Anda. Tapi secara garis besar, editorial plan umumnya berisi:

Setelah menyusun editorial plan, Anda hanya tinggal memproduksi konten berdasarkan atas editorial yang sudah ada. Jadi, Anda tidak perlu kebingungan lagi akan memproduksi content marketing seperti apa.

4. Tentukan posisi antara konten dan customer journey

Step ketiga dalam menyusun content marketing adalah menentukan customer journey. Singkatnya, customer journey adalah posisi brand Anda di benak customer.

Menentukan customer journey ini penting untuk kelancaran pembuatan konten yang sesuai dengan editorial plan di awal.

Ada empat tahapan customer journey. Berikut penjelasan keempatnya.

a. Online influence

Tahap pertama disebut dengan online influence. pada tahap ini, Anda bisa memberikan narasi kepada calon pelanggan melalui review, komentar, blog, atau forum.

Tahap online influence bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau bahkan membuat pelanggan melakukan pertimbangan untuk membeli produk.

b. Discover

Setelah online influence, ada yang disebut dengan discover. Tahap discover ini adalah tahap di mana Anda akan mengedukasi pelanggan mengenai solusi untuk permasalahan mereka. Apa yang bisa diberikan produk Anda, alasan mereka harus membeli produk seperti itu, dan lain sebagainya.

Bisa dibilang, tahap discover adalah tahap ketika Anda berusahameyakinkan callon pelanggan dengan cara memberikan solusi atas permasalahan yang mereka alami.

c. Consider

Pada tahap consider, pelanggan sudah mempertimbangkan untuk melakukan transaksi jual beli dengan produk Anda. Untuk mendukung keputusan pembelian mereka, Anda bisa memberikan alasan yang kuat mengenai kenapa mereka harus membeli produk Anda sekarang juga.

Berikan solusi kepada pelanggan mengenai apa yang harus dibeli, kapan harus membeli, dimana mereka bisa membeli produk Anda.

d. Decide

Setelah consider, kini memasuki tahap customer journey yang terakhir yaitu decide. Tahap decide merupakan tahapan dimana pelanggan sudah menaruh kepercayaan kepada brand Anda.

Mereka sudah percaya dengan solusi yang ditawarkan oleh brand Anda. Pada tahap decide ini, pelanggan sudah yakin akan membeli produk Anda.

Setelah tau masing-masing customer journey, maa Anda perlu menyesuaikan jenis konten dengan customer journey brand Anda. Buat caption dan konten visual yang sesuai dengan tahapan customer journey.

5. Maksimalkan semua channel untuk publikasi

Membuat strategi content marketing itu nggak boleh tanggung-tanggung. Anda perlu mengerahkan semua cara agar content Anda berhasil mencapai target yang sudah ditentukan.

Oleh karena itu, Anda perlu memaksimalkan semua channel publikasi yang akan mendukung penyebaran konten Anda.

Ada tiga jenis channel publikasi yang bisa dimanfaatkan, yaitu:

a. Paid media

Paid media adalah sebuah channel marketing yang berbayar. Paid media ini sangat cocok digunakan untuk memasarkan konten secara cepat dan efektif.

Contoh paid media ialah Facebook Ads, Google Ads, Instagram Ads, SEM dan lain-lain.

b. Earned media

Eraned media adalah channel marketing yang sedang populer. Cara kerjanya adalah dengan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mempromosikan content marketing yang Anda buat.

Contoh dari eraned media adalah Influencer marketing, media partner dengan portal berita, dan mendapatkan backlink dari portal berita tersebut.

c. Owned media

Owned media adalah media milik Anda sendiri. Seperti website resmi, akun social media dan sebagainya. Dalam penyusunan content marketing, memaksimalkan promosi di media Anda sendiri adalah hal yang wajib.

Selain untuk kepentingan marketing, melakukan promosi di akun sendiri juga menjadi salah satu cara branding.

6. Pantau performa content marketing

Setelah semua step tadi Anda lakukan, kini tibalah di step terakhir. Pada tahap ini content marketing Anda sudah siap dan sudah diposting di berbagai channel media. Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah terus memantau konten tersebut.

Ukur dan evaluasi performa setiap content marketing yang Anda unggah lewat media apapun. dari hasil evaluasi itu, Anda akan mendapatkan masukan untuk memperbaiki strategi kedepannya.

Baca juga: Contoh Campaign Di Media Sosial Untuk Inspirasimu!

Key Takeaways

Social media engagement itu ibarat nyawanya sebuah akun media sosial. Tanpa engagement, media sosial seperti hidup dalam kegelapan. Istilahnya nih, engagement di media sosial itu sama pentingnya kayak traffic di website.

Keberhasilan sebuah konten yang dibuat akan diukur dari seberapa tinggi engagement yang dihasilkan.

Banyak hal yang bisa mempengaruhi tinggi rendahnya engagement pada media sosial. Contohnya reach, impression, jumlah follower, jumlah likes dan komentar, juga berapa orang yang share konten Anda.

Nah, serba-serbi social media engagement ini akan dibahas pada artikel ini.

Kenal Lebih Dekat dengan Social Media Engagement

Apa Itu Social Media Engagement

Social media engagement adalah ukuran untuk melihat jumlah interaksi yang terbangun di media sosial Anda. Semua jenis interaksi yang terekam oleh media sosial akan dikalkulasikan ke dalam "engagement".

Semakin tinggi interaksi yang terjadi, semakin tinggi pula engagement-nya. Interaksi yang dimaksud tentu saja beragam bentuknya. Mulai dari komentar, likes, peningkatan jumlah followers bahkan hingga profile visit.

Namun, peningkatan jumlah followers tidak terlalu berpengaruh jika dibandingkan dengan like, komentar dan share. Hal ini disebabkan karena kesuksesan sebuah media sosial tidak hanya dilihat dari segi followers saja. Apalagi, sekarang banyak yang menempuh jalan singkat dengan cara membeli followers.

Selain engagement ada pula yang disebut dengan engagement rate. Keduanya sering disalah artikan sebagai satu kesatuan. Padahal, antara engagement dan engagement rate punya perannya masing-masing.

Engagement VS Engagement Rate

Engagement itu adalah sebuah interaksi yang terjadi di media sosial. Semua interaksi yang antara audiens dengan akun akan masuk ke dalam engagement.

Sedangkan engagement rate adalah sebuah matrik atau indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat interaksi yang terjadi pada sebuah akun media sosial. Indikator ini bisa diukur secara menyeluruh pada keseluruhan aktivitas selama rentang waktu tertentu, atau partial pada masing-masing post.

Jadi kalau engagement itu interaksinya, maka engagement rate itu adalah kalkulasi untuk mengukurnya.

Biasanya, ketika sebuah brand akan bekerjasama dengan Influencer atau KOL, mereka akan melihat seberapa tinggi engagement rate dari Influencer tersebut. Semakin tinggi engagement ratenya, tentu akan semakin worth it untuk digunakan.

Pentingnya Sebuah "Engagement" Bagi Media Sosial

Mengetahui definisi dari engagement media sosial tidaklah cukup tanpa mengetahui pentingnya engagement tersebut untuk sebuah brand.

Jika ditanya kenapa engagement di media sosial itu penting, jawaban paling dekat adalah karena media sosial itu sendiri mengatakan demikian.

Apalagi, semakin kesini algoritma media sosial khususnya Instagram, semakin sulit untuk mendatangkan traffic organic. Namun, akun-akun yang memiliki interaksi yang baik tetap bisa mendapatkan traffic organic melalui.

Inilah kenapa membangun interaksi itu sangat penting. Apalagi kalau akun anda adalah akun bisnis. Dengan interaksi, Anda bisa terus menjalankan aktifitas marketing meskipun dengan followers yang relatif sedikit.

Semakin sering Anda membangun interaksi, penyebaran konten pun akan semakin jauh. Sedikit demi sedikit, brand Anda akan diketahui oleh calon pelanggan di media sosial.

Coba bayangkan, jika Anda tidak membangun interaksi dengan baik, ditambah algoritma media sosial yang terus berubah. Bisa-bisa, Anda akan kehilangan pelanggan dan berakhir pada gulung tikar.

Untuk itu, usahakan untuk terus berinteraksi dengan pelanggan Anda meskipun hanya sebentar. Usahakan agar media sosial brand Anda tidak mati.

Baca juga: 7 Tips Strategi Branding Instagram Agar Brand Terus Bertumbuh

Jenis-Jenis Engagement di Media Sosial

Engagement itu memang selalu berpusat pada interaksi. Tapi interaksi ini punya jenisnya masing-masing. Ada apa aja sih jenis engagement yang ada di media sosial itu? Yuk intip semuanya di sini!

1. Percakapan

Jenis engagement yang pertama ialah percakapan. Percakapan ini biasanya terjadi di kolom komentar, story, maupun DM. Semua percakapan yang Anda ketikkan akan terekam sebagai interaksi. Bahkan jika Anda hanya mengirimkan komentar berupa emoticon sekalipun.

Brand yang ingin meningkatkan jumlah percakapannya biasanya akan memilih strategi seperti Giveaway dengan rules "meminta komentar".

Pasti Anda sudah pernah menemukan rules giveaway ayng ada perintah "komen di postingan ini". Cara satu ini sangat efektif jika Anda ingin meningkatkan jumlah percakapan. Bahkan, banyak brand yang mengandalkan Giveaway untuk mempertahankan jumlah interaksinya.

2. Amplifikasi

Amplifikasi ini juga sering muncul di rules giveaway. Amplifikasi adalah penyebaran konten yang dilakukan melalui story. Jadi, konten yang sudah anda post di feed atau reels, kemudian dishare ulang ke story.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan jangkauan konten tersebut. Cara ini juga terhitung dalam jenis engagement yang cukup efektif. Pasalnya, kini banyak orang membuka social media hanya untuk melihat story. Mereka tidak sempat scroll ke feed satu persatu.

Jadi, dengan share konten feed ke story, orang akan jadi semakin mudah menemukan konten yang Anda buat.

3. Reaksi

Saat ini, fitur media sosial telah dibekali dengan berbagai macam reaksi. Jika dulu Anda hanya bisa memberi reaksi berupa likes (berbentuk love di Instagram dan berbentuk jempol di facebook) di postingan feed, kini Anda bisa memberi reaksi pada story dan DM. Bahkan, bentuk reaksinya pun juga bermacam-macam. Anda bisa memberi reaksi berdasarkan perasaan Anda sendiri.

Selain itu, khusus pada Instagram story juga sudah dilengkapi dengan fitur "react". Anda bisa langsung menanggapi ketika melihat story tersebut. Reaksi ini juga cukup efektif untuk membangun engagement.

Semua jenis interaksi ini bisa Anda dapatkan dengan cara membuat strategi yang jitu. Di bawah ini merupakan cara-cara untuk meramu sebuah strategi agar bisa meningkatkan jumlah engagement media sosial. Jika digunakan dengan tepat, hasilnya juga akan sangat bagus untuk media sosial.

Ramuan untuk Meningkatkan Social Media Engagement

Setelah mengetahui pentingnya social media engagement, tentu muncul pertanyaan, "Bagaimana cara meningkatkan engagement tersebut? Tenang! pertanyaan itu akan Anda temukan jawabannya di sini.

Sebenarnya, ada banyak cara untuk meningkatkan engagement media sosial. Setiap brand juga punya strateginya masing-masing berdasarkan atas keunikan yang dimilikinya.

Tapi pada dasarnya, ada setidaknya 5 cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan engagement tersebut.

1. Analisa Siapa Target Market Anda

Sebelum mulai pada strategi yang akan digunakan untuk meningkatkan engagement media sosial, ada hal penting yang tidak boleh dilewatkan yaitu tau siapa target marketing Anda.

Kalau sudah tau siapa yang akan menerima konten media sosial, tentu akan lebih mudah dalam membuat konten itu sendiri.

Hal ini berkaitan dengan karakter masing-masing audiens yang berbeda. Perusahaan yang bergerak di bidang properti akan memiliki ciri khas audiens yang berbeda dari perusahaan yang bergerak di bidang F&B.

Karena karakternya yang berbeda, kebutuhan kontennya pun juga berbeda. Jadi, penting untuk menyesuaikan konten dengan audiens yang akan menerima.

2. Tentukan Identitas diri Anda

Ketika membuat postingan media sosial, Anda butuh yang namanya Tone of Voice. Tone of Voice ini yang akan menentukan bagaimana cara Anda berbicara kepada audiens. Selain itu, Tone of Voice juga yang akan membentuk siapa diri Anda.

Misalnya, brand Roughneck yang memang khas anak muda dan punya karakter yang santai tapi keren, selalu membangun interaksi dengan cara yang santai pula. Nggak jarang mereka ngobrol dengan audiens seperti layaknya teman nongkrong.

Ketika menyusun Tone of Voice, Anda juga perlu menyesuaikan dengan karakter audiens.

Semakin jelas brand Anda membentuk karakter diri, maka semakin mudah pula dalam membangun interaksi dengan audiens

3. Sajikan Konten yang Interaktif

Seperti disebutkan di atas, tolak ukur keberhasilan engagement social media itu ada pada interaksi. semakin banyak interaksi di akun Anda, semakin bagus pula engagementnya.

Salah satu cara berinteraksi dengan audiens adalah melalui konten yang bersifat interaktif. Bentuk konten interaktif ini akan membangun kedekatan antara Anda dengan audiens.

Anda bisa memanfaatkan berbagai macam fitur yang telah disediakan oleh platform social media untuk membuat konten Anda lebih menarik dan interaktif.

Ramuan Untuk Meningkatkan Social Media Engagement

4. Up To Date Trend Terkini

Strategi untuk meningkatkan social media engagement selanjutnya adalah selalu update tentang trend terbaru. Social media itu punya trend yang terus berubah. Perubahannya juga semakin hari semakin cepat. Inilah yang harus dimanfaatkan oleh setiap brand.

Kuasai setiap trend tersebut agar Anda bisa lebih mudah survive di social media. Dengan menguasai setiap trend yang ada, Anda juga bisa lebih dekat dengan audiens.

5. Ajak Audiens Komunikasi Setiap Hari

Agar social media engagement Anda tetap meningkat setiap harinya, maka hal yang nggak boleh dilewatkan adalah membangun komunikasi setiap hari dengan audiens. Buat mereka semakin nyaman berinteraksi dengan Brand Anda.

Jika mereka sudah merasa familiar dan dekat, maka tidak hanya social media engagement saja yang meningkat. Tapi, Anda juga bisa memperkuat brand awareness atau bahkan meningkatkan penjualan produk atau jasa Anda.

Selain itu, komunikasi yang baik di media sosial itu juga akan berpengaruh pada kredibilitas brand Anda. Penyebaran konten yang mudah dan cepat dari media sosial sangat membantu Anda dalam hal ini.

Panduan Membuat Konten Interaktif

Siapapun bisa membuat konten, tapi tidak semua orang bisa membuat konten yang interaktif. Padahal, untuk bisa meningkatkan engagement social media, Anda butuh konten yang selalu bisa membangun interaksi.

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat konten media sosial yang interaktif. Simak ulasannya berikut ini.

1. Jenis Konten

Setiap konten punya karakteristiknya sendiri. Setiap konten juga punya peminatnya sendiri. Di sinilah tantangan Anda. Anda perlu mengidentifikasi konten mana yang disukai oleh audiens.

Misalnya, untuk konten untuk Instagram. Orang cenderung menyukai konten yang memiliki visualisasi menarik. Mereka tidak terlalu memperhatikan caption. Jadi, akan lebih baik jika Anda berfokus pada pembuatan konten yang memiliki nilai visual tinggi.

Beda halnya dengan Instagram yang memang didesain untuk konten visual, Twitter punya ciri khasnya sendiri. Jika brand Anda menggunakan Twitter sebagai salah satu channelnya, maka pastikan untuk selalu membuat story telling yang menarik. Warga Twitter sangat menyukai thread yang dikemas dengan bahasa unik.

Hal-hal seperti ini yang perlu diperhatikan jika ingin membuat konten yang interaktif.

2. Kualitas Konten

Selain memperhatikan jenis konten, Anda juga tidak boleh melupakan kualitas konten itu sendiri. kualitas konten selalu punya kekuatan yang besar untuk mendatangkan engagement social media.

Oleh karena itu, usahakan untuk selalu membuat konten yang punya value. Buat konten karena memang itu dibutuhkan oleh konsumen, bukan hanya karena ingin trending dan masuk fyp saja.

3. Frekuensi dan konsistensi

Tips selanjutnya untuk membuat konten interaktif adalah dengan memperhatikan frekuensi dan konsistensi postingan Anda. Tentukan jumlah konten yang akan diposting, dan kapan waktu postingnya.

Dalam hal ini, kuantitas konten tidak terlalu menjadi masalah. Malah, konten yang terlalu banyak akan berpotensi spamming. Jadi, Buat konten secukupnya saja dan posting secara konsisten.

4. Waktu yang tepat untuk posting

Sebagus apapun konten yang dibuat, akan sia-sia jika tidak diposting di waktu yang tepat. Apalagi setiap akun media sosial itu punya jam prime-timenya sendiri-sendiri. Inilah yang perlu diketahui oleh Anda.

Apalagi, algoritma social media it sering sekali berubah. Algoritma ini juga berpengaruh pada jam prime-time masing-masing.

Untuk tau kapan jam prime-time yang tepat, Anda bisa mengunjungi bagian "insight" dari media sosial Anda. Di situ Anda akan tahu kapan audience Anda sedang "bangun".

Baca juga: Jenis Dan Strategi Social Media Marketing

Key Takeaways

Social media engagement adalah interaksi antara pemilik akun dan audiens, maupun audiens dengan audiens yang terbangun di media sosial. Bentuk interaksi ini beragam tentu saja. Mulai dari saling bertukar komentar, likes, saling share konten, maupun interaksi melalui DM atau Inbox.

Engagement social media berbeda dengan engagement rate. Jika diibaratkan, engagement media sosial itu interaksi yang terjadi, sedangkan engagement rate adalah matriks yang digunakan untuk mengukur interaksi tersebut.

Jadi, meskipun hampir sama, engagement dan engagement rate memiliki definisi dan fungsi yang berbeda.

Untuk bisa meningkatkan engagement media sosial, Anda perlu melakukan berbagai strategi. Mulai dari membuat konten yang menarik hingga memastikan jam posting yang tepat. Jika Anda berhasil mendapatkan engagement yang baik, besar kemungkinan untuk bisa meningkatkan jangkauan konten marketing yang Anda buat. 

Jika Anda membutuhkan jasa untuk social media management, jangan ragu untuk menghubungi Grow and Bless Digital Marketing. Kunjungi website Grow and Bless untuk layanan jasa digital marketing lainnya!

Kalau ada aktor utama dibalik suksesnya sebuah campaign media sosial, maka social media strategist orangnya. Memerankan peran di balik layar sebagai raja campaign, membuat seorang social media strategist butuh skills khusus untuk bisa menyelesaikan semua job descriptionnya.

Sayangnya, masih banyak yang belum paham tentang siapa itu social media strategist, apa aja skills yang dibutuhkan, dan apa tanggung jawab yang harus diemban.

Semua pertanyaan itu, bisa Anda temukan melalui artikel ini. So, tunggu apa lagi! Yuk simak penjelasannya di sini!

Minat Berkarir Jadi Social Media Strategist? Ini Jobdesknya!

Siapa Sih Social Media Strategist Itu?

Social Media Strategist atau biasa juga disebut dengan SMS adalah seseorang yang mengelola seluruh kebutuhan dari platform media sosial. Mulai dari pencarian ide, analisis, hingga memastikan sebuah campaign berjalan dengan baik.

Pada beberapa perusahaan, posisi social media strategist menduduki tempat yang cukup tinggi. Pasalnya, selain melakukan pembuatan konten, mereka juga menjalankan proses manajerial.

Hal ini membuat seorang social media strategist sering dijuluki dengan “one man for everything”. Mereka terkoneksi dengan hampir semua bidang dalam sebuah perusahaan. Baik itu bagian marketing, bagian media sosial, bagian konten, bahkan hingga bagian web development. 

Jadi, kalau Anda ingin membuat sebuah campaign dengan melibatkan semua platform media sosial maupun channel digital marketing lain, maka mencari seorang social media strategist adalah solusinya.

Social Media Strategist Kerjanya Apa Sih?

Sudah dijelaskan di awal bahwa seorang social media strategist punya peran yang sangat  central dibalik suksesnya sebuah campaign media sosial. Ia bisa dibilang sebagai orang yang harus serba bisa menghandle semua yang berkaitan dengan campaign media sosial, baik dari sisi internal maupun eksternal.

Tapi, Apa Sih Sebenarnya Tugas Seorang Social Media Strategist Itu?

Ada setidaknya 5 tugas utama seorang social media strategist. Meskipun pada praktiknya, semua perusahaan punya tupoksinya masing-masing untuk menentukan apa saja job desk dari social media strategist. 

1. Riset Trend Terbaru

Job desk utama seorang social media strategist sebenarnya adalah “riset”. Hampir semua pekerjaan setelahnya bergantung pada kedalaman riset yang dilakukan.

Riset yang dimaksud adalah riset trend terbaru, riset algoritma terbaru, riset minat audiens, dan tentu saja riset kompetitor.

Bisa dibilang, dari riset yang dihasilkan ini akan menjadi pilar dari kesuksesan campaign media sosial yang akan dibuat. 

2. Membuat Konten Kalender

Job desk selanjutnya seorang social media strategist adalah membuat konten kalender untuk media sosial. Isi dari konten kalender ini adalah rencana konten yang akan diunggah setiap harinya di akun media sosial.

Isi konten kalender ini berupa tema besar konten, deskripsi visual, dan hal-hal teknis lain yang berkaitan dengan konten. Kalender konten ini yang akan menjadi patokan bagi desainer grafis, videographer, editor, dan copywriter dalam menyelesaikan Job desk-nya.

Dalam membuat konten, social media strategist bisa pula berkolaborasi dengan agensi social media management seperti Grow and Bless Digital Marketing untuk meringankan pekerjaannya.

3. Handling Campaign Media sosial

Karena bertugas membuat konten kalender, secara otomatis seorang social media strategist juga bertugas untuk membuat strategy dan menghandle campaign media sosial yang telah direncanakan. Proses handling ini juga berkaitan dengan teknis dan nonteknis. 

Mulai dari penentuan tema, hingga eksekusi campaign, semua menuntut keterlibatan seorang social media strategist. Biasanya, ia menjadi leader dalam penyusunan campaign media sosial tersebut.

4. Bekerja sama Dengan Influencer/KOL

Selain bekerja dalam penyusunan konten, menjalin network dengan para influencer/KOL juga tanggung jawab social media strategist.

Jadi, merekalah yang akan menganalisis siapa Influencer yang tepat dan menghubunginya jika ada keperluan endorsement, brand ambassador, model, maupun sekedar paid promote. 

5. Evaluasi Konten

Melakukan evaluasi konten juga merupakan tugas social media strategist. Mereka akan mengukur engagement konten. Mana yang berhasil membuat akun bertumbuh dan konten mana saja yang tidak berhasil.

Evaluasi ini akan dilakukan untuk panduan bagi penyusunan campaign di bulan selanjutnya.

Setelah melihat tugas social media strategist yang tidak mudah ini, tentu dibutuhkan skills khusus untuk dapat melakukannya. Inilah kenapa, biasanya brand menempatkan standar tertentu pada posisi ini. 

Baca juga: Jenis Dan Strategi Social Media Marketing

Tapi, apa aja sih sebenarnya skills yang diperlukan?

Biar nggak bingung lagi, yuk simak ulasannya di bawah ini!

Skills Penting Social Media Specialist

Skills Penting Social Media Specialist

Bisa dikatakan bahwa seorang social media specialist menuntut skills yang sangat kompleks. Tidak hanya hardskill saja, namun juga softskill. Ini dia skills yang wajib dimiliki seorang social media specialist.

1. Riset

Karena pekerjaannya yang selalu terhubung dengan data, tentu saja “riset” adalah kemampuan yang wajib dimiliki. Bisa menganalisis data dengan baik, sangat penting untuk menjamin kesuksesan dari setiap campaign yang dijalankan nantinya.

2. Time Management

Menjadi social media strategist selalu dituntut untuk bisa menyelesaikan semua pekerjaan dengan cepat. Untuk itu, time management yang baik wajib dimiliki agar semua pekerjaan bisa selesai tepat waktu.

3. Creative Thinking

Bikin campaign itu nggak pernah mudah. Apalagi kita harus selalu menyajikan sesuatu yang fresh bagi audiens dan belum dibuat oleh kompetitor.

Untuk itu, butuh skill yang disebut dengan “creative thinking” atau kemampuan berpikir kreatif. Dengan skill ini, Anda bisa lebih mudah menemukan ide-ide baru yang fresh dan menarik bagi audiens.

4. Leadership

Skill yang nggak kalah penting adalah leadership. Hal ini disebabkan oleh tugas seorang social media strategist yang nggak cuma ngurusin content, tapi juga memimpin pembuatan content tersebut.

Jadi, skill leadership ini akan sangat diperlukan untuk memastikan semua orang bekerja dengan benar sesuai kemampuan dan tugasnya masing-masing.

5. Communication Skills

Skill kelima yang wajib dimiliki adalah komunikasi. Jadi social media strategist itu nggak akan lepas dengan komunikasi. Entah itu komunikasi dengan tim, dengan Influencer, maupun dengan audiens.

Untuk itu, kemampuan komunikasi yang baik sangat diperlukan agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.

Baca juga: Mengenal Profesi Sebagai Social Media Manager Serta Gajinya

Key Takeaways

Kini media sosial menjadi salah satu tempat ternyaman untuk melakukan branding. Dari berbagai jenis media sosial, Instagram menjadi yang paling potensial karena kelengkapan fitur yang dimilikinya. Karena itulah sekarang banyak brand yang mulai memanfaatkan branding Instagram sebagai bagian dari promosi penjualan.

Fitur kompleks yang dimiliki oleh Instagram sebenarnya telah mendukung para owner bisnis untuk bertumbuh. Bermula dari munculnya Instagram for Business, disusul dengan Instagram Shop, bahkan kini muncul pula reels yang sangat membantu untuk mempromosikan bisnis.

Dengan kelengkapan fitur tersebut, tentu akan sia-sia jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Apalagi, Instagram juga punya pengguna yang militan. Istilahnya nih, Instagram tuh udah jadi visual market yang siap menerima konten brand Anda.

7 Tips Strategi Branding Instagram Agar Brand Terus Bertumbuh

Pada artikel ini akan dibahas mengenai Social Media Branding, terutama dengan Instagram. Sebelum melangkah lebih jauh, Yuk intip dulu apa sih social media branding itu?

Pengertian Social Media Branding

Secara sederhana, social media branding itu adalah salah satu cara branding sebuah brand yang dilakukan dengan memanfaatkan media sosial. Pada platform media sosial tersebut, brand membentuk citra baru untuk lebih dekat dengan pelanggan.

Dengan memanfaatkan media sosial untuk kampanye branding, Anda bisa menjangkau pelanggan dari berbagai usia, beragam latar belakang, bahkan dari berbagai negara sekaligus. Sifat media sosial yang universal sangat berpotensi untuk mengembangkan market Anda.

Selain itu, social media marketing juga terbukti efektif untuk meningkatkan brand awareness. Banyak brand telah membuktikan ini. Salah satunya adalah dengan membangun campaign yang menarik untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Namun, ketika Anda akan menggunakan media sosial untuk melakukan branding, ada hal yang perlu Anda perhatikan. Media sosial itu beragam jenisnya. Setiap media sosial memiliki karakter dan audiens yang berbeda. Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, bahkan YouTube, semua punya ciri khasnya sendiri.

Jadi, sebelum menjalankan strategi branding apapun, pastikan dulu bahwa Anda telah mengenal semua jenis media sosial ini. Jadi, semua konten branding bisa disesuaikan dengan ciri khas dari masing-masing media sosial.

Baca Juga: Mengetahui Jenis-jenis Digital Marketing Lebih Dalam

Tips Membangun Strategi Branding Instagram

Salah satu jenis social media branding adalah branding di Instagram. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan dengan memilih Instagram sebagai channel branding. Beragam eksplorasi bisa Anda coba. 

Di bawah ini adalah beberapa tips untuk Anda yang ingin membangun strategi branding di Instagram.

1. Fix Your Profile

Bagian profil media sosial itu seperti rumah. Semua hal dimulai dari titik itu. Jadi, langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam branding Instagram adalah mempercantik bagian profil.

Mempercantik profil yang dimaksud di sini adalah menyesuaikan semua dengan karakter bisnis Anda. Mulai dari foto profil, bio, username, nama profil, dan link bagian bio.  Semua itu perlu Anda atur agar terlihat profesional namun tetap sesuai mood brand Anda.

Khusus untuk link di bagian bio, Anda bisa memanfaatkan LinkTree agar bisa mencantumkan banyak link sekaligus. Pada LinkTree, tuliskan channel digital marketing lain seperti e-commerce, marketplace, akun media sosial lain, website dan informasi penting lainnya.

Fungsi dari link ini adalah untuk mengarahkan pelanggan agar mampir ke channel Anda yang lain. Jadi tidak hanya traffic Instagram saja yang naik, melainkan juga channel digital marketing yang lain.

Baca Juga: Mengetahui apa itu Social Media Manager dan peranannya

2. Prepare Your Content So Well

Hampir semua hal dalam Instagram itu adalah tentang visual. Baik foto maupun video, aspek visualisasi selalu menjadi hal yang penting. Semakin menarik visualisasi yang ditampilkan, maka semakin banyak orang yang engage dengan akun Anda. Sisi inilah yang harus Anda manfaatkan ketika melakukan branding Instagram. 

Buat konten yang variatif dengan konsep tertentu. Dalam hal ini, permainan color palette sangat diperhitungkan. Agar proses branding tetap sejalan, sebaiknya sesuaikan antara color palette Instagram dengan visual identity brand Anda.

Selain aspek visual, kualitas konten juga tidak kalah penting. Dengan konten yang berkualitas, orang akan semakin tertarik. Anda bisa mengkombinasikan berbagai macam konten agar lebih variatif. Libatkan elemen desain grafis, pemilihan foto, penggunaan video, serta reels untuk memaksimalkan branding.

Ketika membuat konten, hal yang perlu Anda tekankan adalah kesesuaian konten dengan karakter audiens Anda. Buat konten yang sekiranya sesuai dengan apa yang ciri khas mereka. 

Tips Membangun Strategi Branding Instagram

3. Use Instagram Shop

Fitur yang tidak boleh Anda lewatkan ketika branding lewat Instagram adalah “Instagram shop”. Fitur ini tidak hanya berfungsi untuk transaksi jual beli saja, melainkan juga untuk meyakinkan audiens bahwa akun Anda benar-benar menjual produk tersebut.

Hal ini penting mengingat saat ini banyak penipuan dilakukan melalui Instagram. Dengan mencantumkan Instagram shop, setidaknya Anda telah selangkah lebih maju untuk membuat yakin para calon pelanggan.

Selain itu, Instagram shop juga mampu menambah value akun Instagram Anda. Akun anda akan tampak lebih profesional dengan bantuan Instagram Shop.

4. Pertimbangkan Kerjasama dengan Influencer 

Bekerja sama dengan Influencer tidak melulu soal marketing. Anda bisa bekerja sama dengan para Influencer untuk melakukan branding produk

Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan cara produk kolaborasi. Brand akan berkolaborasi membuat desain khusus dengan Influencer. Biasanya desain ini akan dibuat dengan limited edition, jadi siapapun yang menginginkan produk tersebut harus berebut.

Kolaborasi produk dengan Influencer bisa dibilang sangat menguntungkan. Anda bisa mendapatkan ribuan followers baru dari hasil kerja sama ini. Masalah promosi pun Anda bisa memanfaatkan sisi “Influence” dari Influencer. Jadi budget promosi bisa dipangkas.

Selain budget promosi yang bisa diminimalisir, bekerja sama dengan Influencer juga berpotensi meningkatkan penjualan dan branding. Ketika Influencer mengenalkan produk kolaborasinya, followers si Influencer akan ikut melihat brand Anda.

5. Bangun Interaksi Unik Dengan Audiens

Tips terakhir branding Instagram yang efektif adalah dengan membuat interaksi unik dengan para audiens. Anda bisa membuat panggilan khusus untuk audiens dan panggilan khusus untuk Anda sebagai pemilik brand. Panggilan-panggilan unik ini akan memberi kesan tersendiri di benak mereka.

Selain menggunakan panggilan unik, Anda juga bisa menggunakan bahasa sesuai tone of voice brand ketika berkomunikasi dengan audiens. Buat interaksi semenarik mungkin sehingga mereka merasa dilibatkan sebagai followers Anda. 

Semakin sering Anda membangun Interaksi, maka semakin mudah bagi Anda untuk mendapatkan tempat di hati mereka.

Baca juga: Jenis dan Strategi Social Media Marketing

Kelima strategi branding Instagram tadi sebenarnya tidak akan berbuah manis jika tidak dilakukan dengan konsistensi. Jadi, jika Anda ingin membangun interaksi di semua platform digital, pastikan bahwa Anda benar-benar konsisten. Buat konten dan ajak audiens berinteraksi sesering mungkin.

Jika Anda masih kurang puas dengan tips yang diberikan pada artikel ini, Anda bisa mengakses layanan social media management dari Grow&Bless. Klik link ini untuk mendapatkan informasi lebih detail.

Media sosial saat ini bukan hanya tempat bercengkrama, tapi juga tempat meningkatkan penjualan. Social media marketing sebagai salah satu strategi dalam digital marketing telah tumbuh menjadi ladang yang subur bagi setiap brand.  

Perannya yang tidak hanya mendukung upaya branding, telah sukses membuka jalan kesuksesan bagi sebuah brand. Marketing di media sosial telah terbukti efektif untuk memasarkan produk.

Bahkan, banyak brand sukses dimulai dari memanfaatkan media sosial sebagai channel promosi.

Jenis dan Strategi Social Media Marketing

Hal ini tentu tidak luput dari ciri khas, fitur, dan audiens berbagai jenis media sosial yang memungkinkan brand untuk melakukan eksplorasi. Sehingga proses marketing menjadi lebih mudah. 

Social media marketing sebenarnya sudah cukup umum dilakukan. Hanya saja masih ada brand yang kurang tepat memanfaatkannya. Pada artikel ini akan dibahas apa saja yang penting dari social media marketing. Mulai dari definisi, jenis, tools yang dibutuhkan, hingga strategi yang tepat.

Kenal Lebih Dekat dengan Istilah Social Media Marketing

Seperti namanya social media marketing adalah proses marketing yang dilakukan dengan memanfaatkan media sosial sebagai channelnya. Media sosial yang digunakan biasanya adalah Instagram, Facebook, Tiktok, dan Twitter. Meskipun tetap tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan lebih banyak lagi.

Strategi social media marketing juga diartikan sebagai salah satu cara untuk menarik target audiens agar bisa engage dengan brand Anda dengan memanfaatkan media sosial. Jika sudah berhasil engage, proses marketing bisa dijalankan. 

Biasanya brand akan menggunakan konten yang menarik dalam hal ini. Konten-konten yang beragam dan menarik, semua disuguhkan agar audiens betah dan tertarik dengan produk brand tersebut.

Meskipun bentuk dari social media marketing sendiri sebenarnya beragam dan tidak hanya terpusat pada konten saja, tapi konten selalu menempati poin penting dalam social media marketing

Manfaat Social Media Marketing

Sadar atau tidak, dunia bisnis sekarang bergerak begitu cepat dan semakin menegangkan. Kompetitor datang dari berbagai penjuru untuk meramaikan pasar. Persaingan menjadi tidak bisa dihindari lagi.

Ketika menghadapi situasi ini, sebuah brand harus punya strategi dan langkah yang tepat agar bisa terus bertahan dan memenangkan persaingan pasar.

Salah satu cara brand untuk bertahan adalah membuka channel digital marketing, seperti social media marketing. Banyak manfaat yang bisa Anda rasakan jika menggunakan strategi social media marketing dengan tepat. Berikut beberapa diantaranya.

1. Memanusiakan Bisnis

Terkadang, banyak perusahaan terlalu fokus dengan omzet bisnis hingga lupa bahwa sebuah bisnis dibuat untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Hasilnya, mereka tidak memikirkan bagaimana pendapat pelanggan tentang brand yang mereka jalankan.

Dengan social media marketing, Anda dapat mendengar mereka lebih baik lagi. Fitur-fitur yang dimiliki media sosial sangat mungkin membuat Anda berinteraksi secara intens dengan pelanggan.

Jika interaksi yang dibangun berhasil, bisnis Anda akan berjalan dua arah. Anda bisa tahu apa yang mereka butuhkan, bagaimana latar belakangnya, serta apa masukan mereka terhadap brand.

Sebuah brand yang dihargai adalah brand yang bisa mendengarkan dengan baik kebutuhan pelanggannya.

2. Membuka Peluang Channel Marketing Lain

Social media itu punya pengguna yang aktif. Jika keaktifan para pengguna ini bisa Anda manfaatkan untuk mencari tahu produk atau jasa brand Anda, maka keuntungan besar siap menanti Anda.

Melalui social media marketing, Anda bisa sekaligus melakukan branding berbagai channel marketing lain seperti, website, e-commerce, dan marketplace. 

Arahkan para audiens untuk berinteraksi dan bertransaksi di channel marketing lain. Buat promo-promo menarik agar mereka mau berbelanja di sana. Dengan begitu, tidak hanya platform media sosial saja yang ramai, tapi juga channel lain. Traffic website pun juga akan ikut meningkat.

3. Meningkatkan Brand Awareness

Media sosial adalah tempat yang tepat untuk meningkatkan kesadaran merek atau brand awareness. Hal ini disebabkan karena melalui media sosial, Anda bisa mendapatkan banyak pelanggan dengan membuat konten-konten menarik dengan beragam jenis.

Social media marketing sangat membantu dalam hal ini. Dengan social media marketing, Anda dapat mengenalkan produk atau jasa brand Anda lebih jauh lagi. Peluang ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan brand awareness.

Baca juga: Social Media Branding: Manfaat dan Tips Melakukannya

Jenis-Jenis Social Media Marketing

Sudah dikatakan di awal bahwa social media marketing itu tidak hanya terpusat pada konten. Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa konten selalu diperlukan dalam kegiatan social media marketing.

Media sosial itu luas jangkauannya, penggunaan pun juga sangat banyak dan beragam. Jangkauan yang luas ini akan sangat menguntungkan jika dimanfaatkan dengan baik oleh brand. 

Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakan salah satu jenis dari social media marketing, ada dua hal yang perlu Anda perhatikan. Pertama, pengetahuan yang cukup tentang semua jenis social media marketing. Kedua, kebutuhan brand Anda.

Social media marketing itu memang terdiri dari beragam jenis. Karakternya pun juga berbeda. Namu, tidak semua bisa menguntungkan untuk brand Anda. Melihat kompetitor sukses saja tidak bisa dijadikan tolak ukur untuk memastikan sebuah channel tersebut aman untuk Anda gunakan.

Kenapa bisa begitu?

Jawaban nya simpel. Setiap brand itu unik. Begitupun dengan pelanggan yang dimilikinya. Keunikan ini yang membuatnya punya kepekaan yang berbeda terhadap strategi tertentu. Jadi, agar lebih aman, jangan lupa untuk melakukan riset yang benar.

Adapun tentang jenis social media marketing,berikut beberapa di antaranya yang bisa Anda coba.

1. Social Media Influencer

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah “Selebgram”, “selebtwit” bahkan sekarang muncul “Seleb Tiktok”. Mereka yang berlabel selebriti media sosial dengan followers mencapai miliaran itu sebenarnya adalah strategi yang sangat penting untuk dilirik brand.

Social media Influencer adalah strategi social media marketing yang cukup menguntungkan dan efektif. Cara kerjanya adalah dengan bekerjasama dengan para influencer untuk menyebarluaskan jangkauan promosi dan penjualan. 

Bentuk social media influencer ini juga beragam. Mulai dari kolaborasi produk, endorsement, paid promote, hingga brand ambassador.

Biasanya, endorsement dan paid promote, brand akan membayarkan sejumlah uang dan mengirimkan barang ke Influencer. Nantinya, Influencer akan mengunggah konten ke akun pribadinya.

Sedangkan untuk kolaborasi dan brand ambassador, biasanya ada semacam bagi hasil dari jumlah produk yang berhasil dijual.

Melalui social media Influencer pula Anda dapat memperluas market. Followers Influencer mau tidak mau akan ikut melihat keberadaan brand Anda. Di sinilah letak peluang terbesar yang dapat di raih. Baik secara penjualan maupun brand awareness.

Sebelum bekerja sama, pastikan dulu bahwa si Influencer cocok untuk brand Anda. Baik dari segi karakter maupun budget, sesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Jika brand Anda baru bertumbuh dan target utamanya adalah brand awareness, maka akan lebih baik Anda memilih micro dan nano Influencer. 

Namun jika brand Anda sudah berkembang pesat dan ingin meningkatkan nilai penjualan serta memperluas pasar, maka makro influencer cocok di sini.

Social Media Influencer

2. Social Media Ads

Ketika scrolling media sosial di Facebook Instagram, pasti Anda pernah tiba-tiba menemukan Iklan. Bahkan kalau di Instagram, Iklan muncul setiap setidaknya lima kali kita menonton story orang lain.

Social media advertising adalah salah satu strategi marketing yang dilakukan dengan cara membuat iklan di media sosial untuk menjangkau lebih dari berjuta-juta orang. 

Pemilik brand akan mengeluarkan budget tertentu untuk memenuhi target tertentu yang melibatkan interaksi dari audiens. Bisa dalam bentuk profil visit, jumlah orang yang mengirim direct message dan lain-lain.

Biasanya, iklan sengaja di setting untuk memperoleh menarik target audience. Dari segi usia, demografi, pekerjaan, dan hal-hal lain. Mereka yang masuk kategori tersebut akan menerima iklan di halaman media sosialnya.

Cara ini cukup efektif untuk memasarkan produk sekaligus mendapatkan mendapatkan menjangkau lebih banyak audiens. Hanya saja, budget yang dikeluarkan pun juga lumayan banyak.

Semakin banyak budget yang dikeluarkan, maka semakin banyak pula peluang untuk menjerat target audience melalui social media ads (Facebook ads, Instagram ads dll)

3. Campaign Menarik

Social media campaign merupakan cara yang sering dilakukan oleh brand baik dalam skala besar maupun campaign. Tujuan campaign media sosial sebenarnya tidak untuk marketing. Namun akan berpotensi pula untuk mendukung kegiatan marketing.

Biasanya, campaign media sosial itu bertujuan untuk mendapatkan brand awareness. Brand akan mengangkat isu-isu yang sedang hangat untuk kemudian dicari solusinya.  Dalam campaign, brand akan melibatkan banyak elemen audiens. Mereka mengajak untuk bersama menyelesaikan isu yang sedang hangat tersebut.

Misalnya adalah yang dilakukan oleh The Body Shop. Mereka mengangkat isu lingkungan dengan cara membuat produknya dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan.

Baca juga: Memahami Jenis-Jenis Digital Marketing Lebih Dalam

Strategi Menjalankan Social Media Marketing

Menjalankan pemasaran media sosial itu butuh strategi. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahan yang berakibat fatal.

Berikut adalah strategi marketing melalui media sosial yang bisa Anda praktekkan.

1. Cari Tahu Siapa Audiens Anda

Semua kegiatan marketing itu pusatnya ada di pelanggan atau audiens. Begitu juga dengan marketing di media sosial. Jadi langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu siapa audiens Anda.

Anda harus tau siapa audiens yang Anda targetkan. Semua itu akan Anda perlukan untuk menyusun konten dan membuat produk. Dengan tau siapa audiens Anda, tentu akan lebih mudah untuk menjawab kebutuhan mereka.

2. Kombinasikan Setiap Channel Media Sosial

Kegiatan marketing itu tidak boleh nanggung. Semua harus dilakukan dengan totalitas agar hasilnya juga maksimal. 

Oleh karena itu, ketika hendak melakukan pemasaran media sosial, Anda perlu membuka channel sebanyak-banyaknya.

Dengan platform media sosial yang beragam, Anda akan menjaring audiens yang beragam. Ketika Anda berhasil menjaring audiens yang beragam, kemungkinan untuk memenangkan pasar juga akan terbuka lebar.

3. Manjakan Audiens Dengan Konten Yang Beragam

Semua orang menyukai konten yang relate dengan keadaan mereka. Konten-konten yang memiliki kedekatan dengan mereka selalu akan terasa lebih menarik.

Oleh karena itu, konten social media marketing sebuah brand harus disesuaikan dengan karakter mereka. Buat mereka tertarik dengan apa yang Anda jual dengan konten-konten yang menarik.

Konten menarik di sini juga berarti pula dengan penggunaan bahasa teks, storytelling, warna yang dipilih, hingga tone of voice. 

Kombinasikan berbagai macam jenis konten agar pelanggan tidak bosan melihat konten yang sama setiap harinya. Anda bisa memanfaatkan fitur-fitur di platform media sosial untuk melakukan eksplorasi ide konten.

4. Bangun Interaksi Asyik Setiap Hari

Social media tanpa interaksi itu akan sia-sia. Semua usaha Anda tidak akan terbaca karena konten akan tenggelam tidak lama setelah diunggah. 

Apalagi, sekarang platform media sosial sangat memperhitungkan tingkat interaksi dan kedekatan. Jika sering berinteraksi, maka konten akan lebih mudah ditemukan oleh audiens.

Selain itu, interaksi juga bisa jadi upaya untuk berkomunikasi dengan audiens. Libatkan audiens di berbagai pengambilan keputusan. Ini penting untuk menjaga mereka agar tidak meninggalkan brand karena merasa tidak dianggap.

Cara berinteraksinya pun bisa beragam. Anda bisa membuat konten yang memang memancing interaksi dan peran aktif audiens. Bisa juga dengan responsif menjawab setiap keluhan audiens.

5. Jadwalkan Konten Ketika Audiens “Bangun”

Sebagus apapun konten yang Anda buat, jika diunggah di waktu yang salah, maka hasilnya tidak akan maksimal. Konten itu tidak akan dibaca oleh audiens Anda.

Oleh karena itu, penting untuk mengunggah konten saat audiens Anda sedang “bangun”. Yang dimaksud bangun di sini adalah ketika mereka sedang aktif menggunakan platform media sosial.

Cara melihatnya cukup mudah, yaitu dengan membuka tab insight di akun Anda, kemudian scroll kebawah bagian “Audiens”. Di situ akan tertulis dengan lengkap pukul berapa saja audiens Anda aktif setiap harinya.

Jika sudah tau jam aktifnya, Anda hanya tinggal menyesuaikan jadwal upload dengan jam aktifnya mereka.

Strategi Menjalankan Social Media Marketing

6. Ukur Keberhasilan Setiap Konten

Strategi terakhir dan tidak kalah penting adalah dengan mengukur performa konten sosial media. Anda perlu tau seberapa jauh konten promosi yang Anda buat diterima oleh pelanggan.

Hal ini bertujuan agar Anda bisa melakukan evaluasi untuk menentukan langkah kedepannya.

Jika Anda sudah tau konten promosi mana saja yang berhasil dan mana yang gagal, akan lebih mudah bagi Anda untuk menentukan strategi kedepannya.

Untuk mengukur keberhasilan konten promosi di sosial media, Ada beberapa tools yang akan membantu Anda. Mulai dari yang gratis hingga yang berbayar. Simak pembahasan lebih lengkap tentang tools sosial media di bawah ini.

Baca juga: 7 Tips Strategi Branding Instagram Agar Brand Terus Bertumbuh

Tools Penting Social Media Marketing

Semua kegiatan marketing itu harus terukur agar bisa dilakukan evaluasi secara berkala. Apalagi marketing selalu berkaitan dengan modal yang kadang tidak kecil. Oleh karena itu, agar keseimbangan modal perusahaan tetap terjaga dan tidak habis hanya untuk menjalankan strategi marketing, semua harus serba terukur dan terstruktur.

Begitu pun dengan marketing lewat platform media sosial. Marketing lewat sosial media itu cukup beresiko jika tidak terukur dengan seksama. Jadi Anda butuh tools analisis untuk bisa tau seberapa berhasil promosi yang telah dilakukan.

Berikut ini beberapa tools penting social media untuk membantu analisis Anda.

1. Hootsuite

Jika Anda memiliki lebih dari satu akun media sosial dan semuanya harus dianalisa, maka di sinilah Hootsuite hadir. Tools analisis satu ini sudah dibekali fitur yang memungkinkan Anda melakukan riset semua akun sekaligus.

Mulai Instagram, Twitter, Facebook, LinkedIn, Google+, hingga wordpress. Semua bisa Anda pantau hanya lewat satu platform.

Kemudahan lain yang ditawarkan Hootsuite adalah laporan mingguan akun yang akan otomatis dibuat oleh sistem. Jadi kalau ada report pertumbuhan media sosial, Anda hanya perlu mendownload laporan tersebut setiap minggunya. 

Istimewanya lagi, Hootsuite juga memungkinkan Anda untuk memantau search query atau kata yang digunakan user untuk mencari informasi di internet secara real life.

2. IConosquare

Jika Anda adalah orang yang suka penasaran tentang pertumbuhan brand kompetitor, Iconosquare adalah solusinya. Melalui Iconsquare Anda bisa lihat matrik social media semua kompetitor.

Selain itu, Icono juga menyajikan data yang lengkap mengenai growth akun Anda secara lengkap, baik berupa grafik maupun angka. 

Tools satu ini juga bisa membantu Anda melakukan scheduling konten. Jadi cukup di satu platform, Anda bisa melakukan banyak hal. Mulai dari riset kompetitor, analisis pertumbuhan social media brand, hingga penjadwalan konten.

3. Sprout Social

Sprout Social adalah salah satu tools analisis media sosial profesional yang cukup populer di kalangan perusahaan. Kelengkapan data yang diberikan dan kemudahan fitur-fiturnya sangat proper untuk kebutuhan analisis data media sosial perusahaan.

Tidak hanya berfungsi sebagai tool analisis media sosial, Sprout juga menjadi sekaligus menjadi social media listening. Anda cukup mengunjungi tab smart inbox untuk melakukan hal ini. Melalui channel tersebut, Anda bisa berinteraksi langsung dengan para audiens Anda. Mulai dari membalas komentar dan pesan, retweet, dan interaksi lain dengan audiens.

4. Social Blade

Kalau Anda mencari tools analisis yang komplit dan gratis, maka Social blade adalah solusinya. Cara kerja Socialblade sebenarnya sama dengan tools yang lain. Anda bisa mengetahui engagement rate, dari semua akun media sosial.

Tapi istimewanya di sini adalah, Anda bisa tahu pergerakan followers setiap harinya. Semua data berapa yang follow dan berapa yang unfollow semua terekam di situ.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan pengecekan  secara gratis berapa persen engagement rate dari akun kompetitor atau calon klien. Biasanya, Tools satu ini dimanfaatkan untuk riset sebelum brand hire Influencer. 

5. Brandwatch Customer Research

Riset audience dan tren merupakan hal yang penting bagi social media marketing. Baik tren maupun audiens semua berpengaruh pada keberhasilan seluruh strategi marketing yang dijalankan oleh perusahaan.

Salah satu tools yang memungkinkan untuk riset audiens dan tren secara langsung adalah Brandwatch Customer Research. Dalam Brandwatch customer research Anda dapat menemukan pengalaman riset komplit sesuai dengan kebutuhan Anda. 

Tools ini juga memungkinkan Anda untuk melacak keywords yang sedang populer. Dengan keywords ini, tidak hanya mengoptimalkan media sosial saja, tapi Anda juga sekaligus bisa meningkatkan penggunaan website.

Kalau bicara tentang keywords untuk optimasi website, Grow & Bless juga bisa membantu Anda. Bahkan, Grow & Bless juga menyediakan layanan untuk keperluan SEO, Social media management, Google Ads dan web design. Untuk mencari informasi lebih lanjut, Anda bisa klik di sini.

Saat ini sudah banyak orang yang aware tentang pentingnya social media untuk pertumbuhan brand. Banyaknya fitur-fitur menarik di dalamnya memungkinkan Anda untuk eksplorasi lebih demi kebutuhan branding. Artikel ini akan berbicara tentang social media branding, mulai dari definisi, manfaat, serta tips melakukannya.

Selain fitur menarik, platform social media juga memiliki pengguna yang militan dan aktif. Hampir semua orang dari berbagai usia, berbagai latar belakang, dan dari berbagai daerah menggunakannya secara aktif.

Fenomena seperti ini akan sangat menguntungkan jika perusahaan dapat memanfaatkannya dengan tepat.

Social Media Branding: Manfaat dan Tips Melakukannya

Ibaratnya nih, platform social media itu sudah seperti pasar. Hanya saja dalam bentuk digital. Di pasar banyak orang datang untuk saling membeli barang. Perusahaan sebagai penjual di sini harus terlibat aktif dalam membangun hubungan yang menyenankan dengan calon customer.

Sebelum melakukan branding di social media, Anda perlu tau definisi dari social media branding itu sendiri. 

Pengertian Social Media Branding

Social media branding adalah satu strategi branding yang dilakukan melalui platform social media. Branding yang dilakukan tidak hanya tentang pengenalan saja, tapi juga membangun interaksi yang kuat dengan audiens (target market).

Jika strategi digital marketing ini dieksekusi dengan baik dan dengan metode yang tepat, Anda akan memiliki sebuah komunitas online yang berisi loyal customer. Komunitas ini biasanya akan semakin kuat seiring berjalannya waktu selama Anda terus melakukan branding.

Social media branding juga akan sangat membantu dalam urusan marketing, terutama saat perusahaan baru berdiri. Hal ini terjadi karena Anda bisa lebih cepat mengenalkan produk dari perusahaan Anda kepada masyarakat luas.

Saat masyarakat sudah mengenal dan memiliki brand awareness, maka proses marketing bisa dijalankan dengan lebih mudah.

Manfaat Social Media Untuk Branding

Branding adalah jalan yang tepat jika Anda menginginkan sebuah bisnis yang tetap eksis dalam jangka waktu panjang

Namun, untuk bisa mewujudkan itu, branding harus disesuaikan dengan kondisi dan tren yang sedang terjadi pada saat ini. Hal ini disebabkan karena tujuan utama dilakukannya branding adalah untuk menjerat audiens lebih banyak. Jadi, Anda perlu menyesuaikan tempat branding dengan kondisi audiens.

Sekarang ini, lebih banyak orang menghabiskan waktu dengan scrolling social media. Bahkan dimulai dari bangun tidur, social media tidak bisa lepas dari kehidupan mereka. Jadi, hal ini akan sangat pas jika dimanfaatkan untuk branding

Beberapa manfaat yang bisa perusahaan Anda rasakan ketika memanfaatkan social media untuk branding adalah sebagai berikut.

1. Tempat Berkumpul Audiens

Seperti dikatakan di awal, platform media sosial itu adalah tempat berkumpulnya hampir semua orang dari berbagai kalangan. Bahkan, pengguna aktif sosial media masing-masing punya peminatnya sendiri dengan keunikan masing-masing.

Pengguna Facebook, Twitter dan Instagram punya masa yang berbeda, baik secara demografi maupun karakter. Kalau Anda pernah melihat kalimat “Anak Twitter” dan “Anak Instagram”, maka itulah salah satu contoh adanya “perbedaan” di antara keduanya

Dengan keberagaman audiens ini, Anda bisa memanfaatkannya untuk membangun branding. Anda sudah memiliki audiens yang sudah terbagi-bagi sesuai karakternya. Maka tugas Anda adalah menyusun strategi untuk mendapat perhatian mereka.

2. Tren Yang Mudah Viral

Ketika membahas sesuatu yang viral, hampir semuanya berasal dari media sosial. Berita apapun dari manapun, kalau sudah masuk media sosial, Anda memiliki peluang viral yang lebih tinggi. Hal ini tentu juga berkaitan dengan tren.

Tren social media yang sering berubah dan cepat disebarluaskan ini sangat menguntungkan untuk perusahaan. Anda bisa mengadaptasi tren yang sedang viral untuk membantu menaikkan value perusahaan Anda

Tapi, yang perlu Anda perhatikan di sini adalah kejelian Anda dalam memilih trend yang viral. Tidak semua trend viral akan menguntungkan bagi perusahaan. Jadi pastikan Anda benar-benar memilih dengan bijak dan tepat.

3. Keberagaman Fitur Social Media

Media sosial itu selalu berbicara tentang fitur. Semakin ke sini, fitur media sosial terus diperbaiki dan semakin mendukung untuk eksplorasi ide. 

Bagi sebuah brand yang akan membentuk branding, ini menjadi hal yang perlu disambut baik. Keberagaman fitur ini akan membuat Anda lebih mudah untuk membuat konten-konten branding.

Baik melalui story maupun feed, fitur media sosial sudah sangat kompleks untuk mendukung strategi branding Anda.

Baca juga: Semua Pebisnis Wajib Tau! Cara Meningkatkan Brand Awareness

Sebuah Alasan Kenapa Harus Melakukan Social Media Branding

Branding itu tentang mengumpulkan sebanyak mungkin orang agar mereka tau keberadaan brand Anda. Untuk dapat melakukan semua itu, Anda perlu membuka channel sebanyak-banyaknya

Cara-cara konvensional seperti billboard, poster, promosi door to door mungkin masih bisa dilakukan. Tapi jika Anda menginginkan pelanggan lebih banyak lagi, tentu harus ada yang harus disesuaikan.

Media sosial menjadi paket komplit untuk mewujudkan hal itu. Branding di media sosial akan membuat Anda mengumpulkan pelanggan loyal lebih banyak lagi. Bahkan bisa sampai ke pasar internasional.  Jika ada pertanyaan tentang:

 “Kenapa sih harus pakai social media untuk branding?

Jawabannya sebenarnya simpel saja. Media sosial itu sangat memungkinkan Anda melakukan segalanya. Tidak hanya branding, tapi juga sekaligus marketing. Budget yang Anda keluarkan pun bisa dibilang lebih murah dibandingkan dengan branding offline.

Hasil social media branding pun sudah tidak perlu diragukan lagi. Banyak brand sukses dimulai dari social media. Mereka hanya perlu membuat konten yang relevan dengan audiens dan rajin menyebar luaskannya. Bahkan, pada akhirnya pelanggan yang akan datang mencari brand Anda, bukan lagi sebaliknya

Tapi, untuk melakukan social media branding Anda perlu hari-hati. Jangan sampai salah strategi karena akan merugikan brand Anda sendiri. Selain banyak brand yang sukses karena social media branding, banyak pula yang gulung tikar karena salah metode brandingnya

Coba simak empat kunci utama branding di sosia media ini, agar strategi Anda tepat sasaran

4 Kunci Sukses Social Media Branding

Kalau Anda pernah dengar atau membaca kunci sukses jadi pengusaha, maka kini saatnya Anda tau lebih dalam tentang kunci sukses social media branding.

Ada empat hal yang perlu Anda perhatikan jika ingin melakukan social media branding yaitu, Design, Identity, Content, Audience. Atau agar lebih mudah diingat bisa disingkat dengan DICA.

1. Your Design

4 Kunci Sukses Social Media Branding
 Sumber: Lyve Marketing

Otak manusia itu lebih cepat memproses hal-hal berbau visual. Ketika ada billboard, hal yang pertama dilihat adalah gambarnya. Jika gambar menarik maka akan lanjut ke tulisan setelahnya.

Oleh karena itu, dalam menyusun strategi branding, Anda perlu memikirkan matang-matang visualisasi desain yang akan digunakan. Baik itu pemilihan warna, logo, gambar, dan elemen desain lain.

Apalagi media sosial itu selalu berkaitan dengan aspek visual. Semakin menarik visualisasi maka audiens akan semakin tertarik.

2. Your Identity

Sebelum melakukan proses branding, ada hal yang harus clear dulu. Salah yang paling penting adalah “Identity”. Semua strategi branding yang disusun serapi apapun, jika Anda belum mengenal identity dari brand Anda sendiri, semuanya akan sia-sia.

Jadi, kenali dulu siapa brand Anda. Apa karakternya, kemana arah dan tujuannya dan apa saja goals yang akan dicapai kedepannya.

Setelah semua itu clear, strategi branding bisa dijalankan dengan lebih mudah

3. Your Content

Semua media selalu butuh konten untuk bisa menghadirkan interaksi dengan audiens. Ketika Anda ingin melakukan branding di media sosial, konten menjadi hal yang sangat pentin

Konten yang Anda buat tidak boleh asal jadi, tapi harus dengan strategi. Kenali jenis konten apa yang disukai oleh audiens Anda. kemudian hadirkan konten itu untuk mereka.

Atas alasan ini pula, sekarang banyak brand bekerjasama dengan beberapa agency social media management. Mereka ingin mendapatkan konten yang berkualitas untuk brand. 

4. Your Audience

Elemen penting dalam social media branding adalah audiens. Sukses dan tidaknya strategi branding yang Anda lakukan di media sosial adalah tergantung pada jumlah audiens yang berhasil Anda kumpulkan

Untuk bisa mengumpulkan audiens, Anda perlu mencari tahu lebih dalam tentang jenis mereka. Lakukan riset target audiens,  kenali apa yang mereka sukai, dan cari tahu apa permasalahan yang sedang mereka hadapi.

Setelah tau, buatlah solusi untuk menjawab semua permasalahan yang mereka hadapi. Dengan begitu, brand Anda akan diterima dengan baik oleh mereka.

Baca juga: 7 Tips Strategi Branding Instagram Agar Brand Terus Bertumbuh

Tips Melakukan Social Media Branding

Setelah tau apa kunci sukses dari branding di media sosial, saatnya membahas tips agar tidak salah melangkah. Simak beberapa poin penting berikut ini.

Tips Melakukan Social Media Branding

1. Set The “Goals”

Ketika berbicara tentang strategi, sebenarnya Anda juga sedang membicarakan tentang “goals”. Goals ini adalah apa-apa saja yang ingin Anda capai dengan strategi tersebut.

Dalam social media branding, goals harus ditentukan di awal. Goals ini tidak melulu berbicara tentang profit penjualan saja. Hal-hal seperti terciptanya brand awareness, validitas dan kredibilitas yang meningkat, engagement rate yang meningkat dan hal-hal serupa juga bisa menjadi goals Anda.

2. Riset Kompetitor

Sama seperti branding offline, melakukan branding di media sosial juga tidak bisa lepas dari kompetitor. Bahkan, karena sifatnya yang digital, kompetitor juga semakin beragam. Kadang, tidak hanya datang dari dalam negeri saja.

Oleh karena itu, Anda perlu tau dulu seperti apa sih karakter kompetitor. Apa saja yang mereka lakukan untuk bisa sukses. Strategi campaign apa yang mereka  pakai dan hal-hal mendetail lain.Setelah data kompetitor berhasil dikumpulkan, carilah celah dimana kelemahan mereka.

Yang perlu diingat di sini adalah, strategi kompetitor bisa berhasil untuk mereka tapi belum tentu berhasil untuk brand Anda. setiap brand itu unik dan memiliki karakter berbeda. Jadi daripada mengikuti strategi mereka, lebih baik mencari cara untuk bisa menandingi strategi tersebut.

3. Tunjukan “Karakter” Anda

Masih bersinggungan dengan kompetitor, tips ketiga yang tidak kalah penting ialah karakter. Dalam social media branding, Anda harus menentukan seperti apa brand yang Anda kelola.

Cara menunjukkannya ini bisa dengan berbagai cara. Mulai dari tone of voice, storytelling, penggunaan warna, desain feed, maskot dan lain sebagainya. 

Intinya, audiens harus tau “brand” Anda seperti apa.

4. Jawab Permasalahan Audiens

Brand yang diterima dengan mudah oleh audiens adalah brand yang bisa menjawab permasalahan mereka. Misalnya Anda membangun brand skincare. Maka skincare yang Anda buat setidaknya harus mampu menjadi solusi dari permasalahan kulit mereka.

Solusi-solusi ini yang perlu Anda tampilkan saat melakukan branding di sosial media.

Tapi sebelum ke sana, Anda perlu tau dulu apa permasalahan yang mereka hadapi. Untuk itu, riset audiens sangat diperlukan sebelum strategi dilakukan.

5. Buat Konten Yang Menarik Perhatian

Strategi branding yang baik harus dikemas dengan konten menarik. Hal ini bertujuan agar message yang disampaikan bisa lebih mudah diterima oleh audience Anda.

Untuk membuat konten, Anda bisa memanfaatkan fitur-fitur bawaan dari instagram. Reels misalnya. Belakangan ini reels sangat digemari karena memungkinkan pengguna untuk eksplorasi lebih jauh lagi.

Reels juga akan lebih jauh menjangkau audiens dibandingkan dengan video biasa. Mereka yang bukan followers Anda akan bisa melihat reels yang Anda buat. Peluang trending dari reels pun lebih akan jadi lebih mudah.

Ketika membuat konten, Anda juga bisa memanfaatkan hashtag untuk memperluas impression konten. Pilih hashtag yang sesuai dan sedang populer digunakan. Maka audiens akan lebih mudah menemukan konten Anda.

Baca juga: Jenis dan Strategi Social Media Marketing

Kesimpulan

Social media branding adalah sebuah jenis strategi branding brand yang dilakukan melalui media sosial. Tujuannya adalah untuk mengenalkan produk/brand/jasa kepada audiens lebih jauh lagi.

Dalam social media branding, ada 4 kunci sukses yaitu Design, Identity, Content, dan Audiens. Jika keempat hal ini bisa dipenuhi dengan baik, besar kemungkinan branding akan berjalan lancar.

Melakukan branding di sosial media juga banyak manfaatnya. Selain bisa memperluas pasar, Anda juga akan lebih mudah mendapatkan brand awareness dan beberapa benefit lain. Budget yang dikeluarkan pun juga relatif lebih murah.

Jika Anda membutuhkan jasa optimasi channel seperti social media dan website, jangan ragu untuk segera menghubungi Grow&Bless Digital Marketing untuk mendapatkan tips dan strategi yang jitu. 

Di masa lalu, mungkin social media manager masih belum ada. Hal ini disebabkan karena sosial media belum sepopuler saat ini.

Berbeda dengan sekarang, media sosial sudah menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Termasuk untuk urusan bisnis, media sosial menjadi salah satu media yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa yang dijual.

Social Media Manager

Bahkan banyak perusahaan kini membutuhkan orang yang bisa mengelola akun sosial media untuk kebutuhan branding dan promosi. Pasalnya, cukup banyak orang yang mencari, membeli, dan melakukan transaksi melalui media sosial secara online.

Apa itu social media manager dan apa saja tugasnya? Mari kita bahas selengkapnya pada konten berikut ini

Apa Itu Social Manager?

Social media manager berasal dari dua kata, yaitu social media dan manager. Social media berarti sosial media atau media sosial dan manager dapat diartikan sebagai pengelola. Jadi social manager adalah orang yang mengelola sosial media dan mengoptimalkannya.

Seseorang yang bekerja sebagai pengelola sosial media, biasanya dipercaya perusahaan untuk  memonitor, mengeksekusi, menyaring, menyunting bahkan mengukur kehadiran media sosial. Social media manager memiliki hak untuk mengambil keputusan dalam dunia media sosial perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab Social Manager

Social Manager memiliki cukup banyak dan tugas dan tanggung jawab yang harus diemban. Apa sajakah itu?

Skill yang Harus Dimiliki Seorang Social Manager

Jika Anda ingin menjadi seorang pengelola media sosial, wajib memiliki beberapa kemampuaan berikut ini supaya dapat mengerjakan tugas dengan lebih mudah

1. Copywriting

Kemampun menulis untuk kebutuhan promosi wajib dimiliki oleh seorang social media manager. Jadi, bukan hanya copywriter saja, kemampun copywriting juga dibutuhkan oleh orang yang menjalani profesi ini.

Pasalnya menulis caption untuk feed instagram, tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Perlu dibuat menarik supaya banyak pengunjung akun yang tertarik membeli produk tersebut.

2. Riset

Selain copywriting, kemampun riset tidak boleh dilupakan begitu saja. Sebelum menerbitkan campaign, dibutuhkan riset terlebih dahulu guna mencari tren terbaru yang dibutuhkan.

Misalnya, ketika perusahaan akan merencanakan peluncuran produk baru untuk dipromosikan di media sosial maka social media manager akan melakukan riset terlebih dahulu.

Riset ini dibutuhkan untuk menentukan langkah terbaik selanjutnya. Apakah produk jadi dipromosikan ataukah tidak, jika jadi hasil riset bisa dipakai untuk menetapkan strategi yang tepat dalam promosi di sosial media.

3. Komunikasi

Social media manajer wajib memiliki komunikasi yang baik. Komunikasi dengan calon klien maupun komunikasi dengan tim (jika Anda seorang leader).

Komunikasi yang baik dengan calon klien bisa memperbesar peluang pembelian karena calon klien merasa perusahaan memberi pelayanan yang ramah dan profesional. Sedangkan komunikasi yang baik dengan tim dibutuhkan supaya tim bisa bekerja dengan baik.

Apapun pekerjaannya, sebenarnya komunikasi ini sangat penting dimiliki untuk menghindari kesalapahaman dalam bekerja.

4. Public Speaking

Mengapa profesi social media manager harus jago public speaking? Sedangkan bekerjanya dari balik layar? Eitss, jangan salah dulu.

Beberapa tahun yang lalu, media sosial seperti FB, Twitter, atau IG hanya bisa digunakan untuk mengupload konten saja baik foto atau video. Namun sekarang, fiturnya sudah semakin lengkap dan bertanbah.

Salah satunya adalah fitur live streaming. Sudah pasti, menggunakan fitur ini membutuhkan kemampuan public speaking yang baik. Penonton bukan hanya satu atau dua orang, melainkan bisa mencapai ratusan hingga ribuan orang.

Social Media Manager

5. Marketing

Profesi social media manager seperti ini sejatinya masuk ke dalam kategori digital marketing atau pemasaran digital. Maka dari itu, jelas sekali keahlian marketing atau pemasaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan engagement dan penjualan.

Nah, pemasaran ini harus didukung dengan kemampuan-kemampuan yang lainnya seperti copywriting, riset, dan sebagainya supaya hasilnya lebih maksimal.

Baca Juga: Memahami Jenis-Jenis Digital Marketing Lebih Dalam

6. Kemampuan Visual

Bukan hanya jago dalam menulis caption, seorang harus mempunyai kemampuan visual yang baik. Maksudnya adalah, wajib punya keahlian yang berhubungan dengan visualisasi seperti desain grafis misalnya.

Justru, konten visual itu lebih menarik perhatian calon klien dibandingkan dengan konten tulisan. Tulisan biasa mungkin tidak menjadi masalah asal gambarnya bagus, tapi kalau kata-kata promosi yang baik tapi tidak didukung dengan gambar menarik biasanya tidak menarik perhatian.

Pada intinya adalah konten gambar maupun tulisan harus sama-sama maksimal. Skill copywriting + visual adalah dua kemampuan penting bagi seorang social media manager.

7. Customer Service

Skill ini masih ada kaitannya dengan komunikasi. Ya, komunikasi dengan pelanggan, pembeli, maupun calon pembeli.

Anda wajib bisa berkomunikasi yang ramah dengan pelanggan, dan menjawab setiap pertanyaan yang mereka ajukan. Bahkan kritik yang terlalu pedas pun terkadang mereka sampaikan, meskipun sejatinya kualitas produk bukan menjadi ranah seorang social media manager.

Jangan sampai tidak ada respon sama sekali. Kalau sampai hal itu terjadi, sudah pasti pelanggan merasa sangat kecewa.

Sebagai customer service, wajib untuk responsif terhadap pelanggan. Jangan bersifat apatis.

Berdasarkan statistik yang pernah diterbitkan oleh Great Infographic dengan bantuan Help Scout, 86% pelanggan berhenti menjadi pelanggan karena pernah mengalami pengalaman sosial media yang buruk. Salah satunya adalah masalah komunikasi.

Berapa Gaji Seorang Social Media Manager?

Berapa sih gaji yang bisa didapatkan jika Anda menjalani profesi social media manager ini? Berdasarkan data yang diambil dari situs glints, gaji per bulan seorang pengelola sosial media bisa mencapai 2 juta hingga 6 juta rupiah. Ini adalah gaji di perusahaan Indonesia dan jika Anda mempunyai pengalaman, bukan tidak mungkin gajinya bisa lebih besar.

Bahkan untuk di luar negeri, gaji social media manager bisa mencapai lebih dari 10 juta rupiah. Sangat fantastis bukan?

Bahkan, profesi social media manager termasuk ke dalam salah satu pekerjaan dengan gaji tertinggi untuk ranah digital.

Wajar saja, gaji yang tinggi karena memang pekerjaan ini membutuhkan skill khusus yang belum tentu dimiliki semua orang. Bukan hanya mengelola saja, tetapi mereka yang menjalani pekerjaan sosial media bergaji tinggi ini juga harus mengoptimalkan akun sosial media perusahaan.

Itulah dia sedikit penjelasan mengenai social media manager. Apabila Anda ingin melamar sebagai SMM, pastikan sudah memilki kemanapun yang sudah disebutkan di atas dan bisa melamar ke perusahaan yang membutuhkan.

Atau bisa juga bekerja secara freelance. Sebab, pekerjaan ini bisa dilakukan secara remote dari rumah.

Dan, kalau Anda membutuhkan jasa pengelola sosial media untuk kebutuhan marketing jangan ragu untuk menghubungi Grow&Bless.

© 2020 – 2024 PT Tumbuh Berkat Indonesia
clutch reviewG&B DIgital Marketing Business Review 2024Google Partner IndonesiaKominfo
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram