Social media engagement itu ibarat nyawanya sebuah akun media sosial. Tanpa engagement, media sosial seperti hidup dalam kegelapan. Istilahnya nih, engagement di media sosial itu sama pentingnya kayak traffic di website.
Keberhasilan sebuah konten yang dibuat akan diukur dari seberapa tinggi engagement yang dihasilkan.
Banyak hal yang bisa mempengaruhi tinggi rendahnya engagement pada media sosial. Contohnya reach, impression, jumlah follower, jumlah likes dan komentar, juga berapa orang yang share konten Anda.
Nah, serba-serbi social media engagement ini akan dibahas pada artikel ini.
Table of Contents
Social media engagement adalah ukuran untuk melihat jumlah interaksi yang terbangun di media sosial Anda. Semua jenis interaksi yang terekam oleh media sosial akan dikalkulasikan ke dalam "engagement".
Semakin tinggi interaksi yang terjadi, semakin tinggi pula engagement-nya. Interaksi yang dimaksud tentu saja beragam bentuknya. Mulai dari komentar, likes, peningkatan jumlah followers bahkan hingga profile visit.
Namun, peningkatan jumlah followers tidak terlalu berpengaruh jika dibandingkan dengan like, komentar dan share. Hal ini disebabkan karena kesuksesan sebuah media sosial tidak hanya dilihat dari segi followers saja. Apalagi, sekarang banyak yang menempuh jalan singkat dengan cara membeli followers.
Selain engagement ada pula yang disebut dengan engagement rate. Keduanya sering disalah artikan sebagai satu kesatuan. Padahal, antara engagement dan engagement rate punya perannya masing-masing.
Engagement itu adalah sebuah interaksi yang terjadi di media sosial. Semua interaksi yang antara audiens dengan akun akan masuk ke dalam engagement.
Sedangkan engagement rate adalah sebuah matrik atau indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat interaksi yang terjadi pada sebuah akun media sosial. Indikator ini bisa diukur secara menyeluruh pada keseluruhan aktivitas selama rentang waktu tertentu, atau partial pada masing-masing post.
Jadi kalau engagement itu interaksinya, maka engagement rate itu adalah kalkulasi untuk mengukurnya.
Biasanya, ketika sebuah brand akan bekerjasama dengan Influencer atau KOL, mereka akan melihat seberapa tinggi engagement rate dari Influencer tersebut. Semakin tinggi engagement ratenya, tentu akan semakin worth it untuk digunakan.
Mengetahui definisi dari engagement media sosial tidaklah cukup tanpa mengetahui pentingnya engagement tersebut untuk sebuah brand.
Jika ditanya kenapa engagement di media sosial itu penting, jawaban paling dekat adalah karena media sosial itu sendiri mengatakan demikian.
Apalagi, semakin kesini algoritma media sosial khususnya Instagram, semakin sulit untuk mendatangkan traffic organic. Namun, akun-akun yang memiliki interaksi yang baik tetap bisa mendapatkan traffic organic melalui.
Inilah kenapa membangun interaksi itu sangat penting. Apalagi kalau akun anda adalah akun bisnis. Dengan interaksi, Anda bisa terus menjalankan aktifitas marketing meskipun dengan followers yang relatif sedikit.
Semakin sering Anda membangun interaksi, penyebaran konten pun akan semakin jauh. Sedikit demi sedikit, brand Anda akan diketahui oleh calon pelanggan di media sosial.
Coba bayangkan, jika Anda tidak membangun interaksi dengan baik, ditambah algoritma media sosial yang terus berubah. Bisa-bisa, Anda akan kehilangan pelanggan dan berakhir pada gulung tikar.
Untuk itu, usahakan untuk terus berinteraksi dengan pelanggan Anda meskipun hanya sebentar. Usahakan agar media sosial brand Anda tidak mati.
Baca juga: 7 Tips Strategi Branding Instagram Agar Brand Terus Bertumbuh
Engagement itu memang selalu berpusat pada interaksi. Tapi interaksi ini punya jenisnya masing-masing. Ada apa aja sih jenis engagement yang ada di media sosial itu? Yuk intip semuanya di sini!
Jenis engagement yang pertama ialah percakapan. Percakapan ini biasanya terjadi di kolom komentar, story, maupun DM. Semua percakapan yang Anda ketikkan akan terekam sebagai interaksi. Bahkan jika Anda hanya mengirimkan komentar berupa emoticon sekalipun.
Brand yang ingin meningkatkan jumlah percakapannya biasanya akan memilih strategi seperti Giveaway dengan rules "meminta komentar".
Pasti Anda sudah pernah menemukan rules giveaway ayng ada perintah "komen di postingan ini". Cara satu ini sangat efektif jika Anda ingin meningkatkan jumlah percakapan. Bahkan, banyak brand yang mengandalkan Giveaway untuk mempertahankan jumlah interaksinya.
Amplifikasi ini juga sering muncul di rules giveaway. Amplifikasi adalah penyebaran konten yang dilakukan melalui story. Jadi, konten yang sudah anda post di feed atau reels, kemudian dishare ulang ke story.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan jangkauan konten tersebut. Cara ini juga terhitung dalam jenis engagement yang cukup efektif. Pasalnya, kini banyak orang membuka social media hanya untuk melihat story. Mereka tidak sempat scroll ke feed satu persatu.
Jadi, dengan share konten feed ke story, orang akan jadi semakin mudah menemukan konten yang Anda buat.
Saat ini, fitur media sosial telah dibekali dengan berbagai macam reaksi. Jika dulu Anda hanya bisa memberi reaksi berupa likes (berbentuk love di Instagram dan berbentuk jempol di facebook) di postingan feed, kini Anda bisa memberi reaksi pada story dan DM. Bahkan, bentuk reaksinya pun juga bermacam-macam. Anda bisa memberi reaksi berdasarkan perasaan Anda sendiri.
Selain itu, khusus pada Instagram story juga sudah dilengkapi dengan fitur "react". Anda bisa langsung menanggapi ketika melihat story tersebut. Reaksi ini juga cukup efektif untuk membangun engagement.
Semua jenis interaksi ini bisa Anda dapatkan dengan cara membuat strategi yang jitu. Di bawah ini merupakan cara-cara untuk meramu sebuah strategi agar bisa meningkatkan jumlah engagement media sosial. Jika digunakan dengan tepat, hasilnya juga akan sangat bagus untuk media sosial.
Setelah mengetahui pentingnya social media engagement, tentu muncul pertanyaan, "Bagaimana cara meningkatkan engagement tersebut? Tenang! pertanyaan itu akan Anda temukan jawabannya di sini.
Sebenarnya, ada banyak cara untuk meningkatkan engagement media sosial. Setiap brand juga punya strateginya masing-masing berdasarkan atas keunikan yang dimilikinya.
Tapi pada dasarnya, ada setidaknya 5 cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan engagement tersebut.
Sebelum mulai pada strategi yang akan digunakan untuk meningkatkan engagement media sosial, ada hal penting yang tidak boleh dilewatkan yaitu tau siapa target marketing Anda.
Kalau sudah tau siapa yang akan menerima konten media sosial, tentu akan lebih mudah dalam membuat konten itu sendiri.
Hal ini berkaitan dengan karakter masing-masing audiens yang berbeda. Perusahaan yang bergerak di bidang properti akan memiliki ciri khas audiens yang berbeda dari perusahaan yang bergerak di bidang F&B.
Karena karakternya yang berbeda, kebutuhan kontennya pun juga berbeda. Jadi, penting untuk menyesuaikan konten dengan audiens yang akan menerima.
Ketika membuat postingan media sosial, Anda butuh yang namanya Tone of Voice. Tone of Voice ini yang akan menentukan bagaimana cara Anda berbicara kepada audiens. Selain itu, Tone of Voice juga yang akan membentuk siapa diri Anda.
Misalnya, brand Roughneck yang memang khas anak muda dan punya karakter yang santai tapi keren, selalu membangun interaksi dengan cara yang santai pula. Nggak jarang mereka ngobrol dengan audiens seperti layaknya teman nongkrong.
Ketika menyusun Tone of Voice, Anda juga perlu menyesuaikan dengan karakter audiens.
Semakin jelas brand Anda membentuk karakter diri, maka semakin mudah pula dalam membangun interaksi dengan audiens
Seperti disebutkan di atas, tolak ukur keberhasilan engagement social media itu ada pada interaksi. semakin banyak interaksi di akun Anda, semakin bagus pula engagementnya.
Salah satu cara berinteraksi dengan audiens adalah melalui konten yang bersifat interaktif. Bentuk konten interaktif ini akan membangun kedekatan antara Anda dengan audiens.
Anda bisa memanfaatkan berbagai macam fitur yang telah disediakan oleh platform social media untuk membuat konten Anda lebih menarik dan interaktif.
Strategi untuk meningkatkan social media engagement selanjutnya adalah selalu update tentang trend terbaru. Social media itu punya trend yang terus berubah. Perubahannya juga semakin hari semakin cepat. Inilah yang harus dimanfaatkan oleh setiap brand.
Kuasai setiap trend tersebut agar Anda bisa lebih mudah survive di social media. Dengan menguasai setiap trend yang ada, Anda juga bisa lebih dekat dengan audiens.
Agar social media engagement Anda tetap meningkat setiap harinya, maka hal yang nggak boleh dilewatkan adalah membangun komunikasi setiap hari dengan audiens. Buat mereka semakin nyaman berinteraksi dengan Brand Anda.
Jika mereka sudah merasa familiar dan dekat, maka tidak hanya social media engagement saja yang meningkat. Tapi, Anda juga bisa memperkuat brand awareness atau bahkan meningkatkan penjualan produk atau jasa Anda.
Selain itu, komunikasi yang baik di media sosial itu juga akan berpengaruh pada kredibilitas brand Anda. Penyebaran konten yang mudah dan cepat dari media sosial sangat membantu Anda dalam hal ini.
Siapapun bisa membuat konten, tapi tidak semua orang bisa membuat konten yang interaktif. Padahal, untuk bisa meningkatkan engagement social media, Anda butuh konten yang selalu bisa membangun interaksi.
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat konten media sosial yang interaktif. Simak ulasannya berikut ini.
Setiap konten punya karakteristiknya sendiri. Setiap konten juga punya peminatnya sendiri. Di sinilah tantangan Anda. Anda perlu mengidentifikasi konten mana yang disukai oleh audiens.
Misalnya, untuk konten untuk Instagram. Orang cenderung menyukai konten yang memiliki visualisasi menarik. Mereka tidak terlalu memperhatikan caption. Jadi, akan lebih baik jika Anda berfokus pada pembuatan konten yang memiliki nilai visual tinggi.
Beda halnya dengan Instagram yang memang didesain untuk konten visual, Twitter punya ciri khasnya sendiri. Jika brand Anda menggunakan Twitter sebagai salah satu channelnya, maka pastikan untuk selalu membuat story telling yang menarik. Warga Twitter sangat menyukai thread yang dikemas dengan bahasa unik.
Hal-hal seperti ini yang perlu diperhatikan jika ingin membuat konten yang interaktif.
Selain memperhatikan jenis konten, Anda juga tidak boleh melupakan kualitas konten itu sendiri. kualitas konten selalu punya kekuatan yang besar untuk mendatangkan engagement social media.
Oleh karena itu, usahakan untuk selalu membuat konten yang punya value. Buat konten karena memang itu dibutuhkan oleh konsumen, bukan hanya karena ingin trending dan masuk fyp saja.
Tips selanjutnya untuk membuat konten interaktif adalah dengan memperhatikan frekuensi dan konsistensi postingan Anda. Tentukan jumlah konten yang akan diposting, dan kapan waktu postingnya.
Dalam hal ini, kuantitas konten tidak terlalu menjadi masalah. Malah, konten yang terlalu banyak akan berpotensi spamming. Jadi, Buat konten secukupnya saja dan posting secara konsisten.
Sebagus apapun konten yang dibuat, akan sia-sia jika tidak diposting di waktu yang tepat. Apalagi setiap akun media sosial itu punya jam prime-timenya sendiri-sendiri. Inilah yang perlu diketahui oleh Anda.
Apalagi, algoritma social media it sering sekali berubah. Algoritma ini juga berpengaruh pada jam prime-time masing-masing.
Untuk tau kapan jam prime-time yang tepat, Anda bisa mengunjungi bagian "insight" dari media sosial Anda. Di situ Anda akan tahu kapan audience Anda sedang "bangun".
Baca juga: Jenis Dan Strategi Social Media Marketing
Social media engagement adalah interaksi antara pemilik akun dan audiens, maupun audiens dengan audiens yang terbangun di media sosial. Bentuk interaksi ini beragam tentu saja. Mulai dari saling bertukar komentar, likes, saling share konten, maupun interaksi melalui DM atau Inbox.
Engagement social media berbeda dengan engagement rate. Jika diibaratkan, engagement media sosial itu interaksi yang terjadi, sedangkan engagement rate adalah matriks yang digunakan untuk mengukur interaksi tersebut.
Jadi, meskipun hampir sama, engagement dan engagement rate memiliki definisi dan fungsi yang berbeda.
Untuk bisa meningkatkan engagement media sosial, Anda perlu melakukan berbagai strategi. Mulai dari membuat konten yang menarik hingga memastikan jam posting yang tepat. Jika Anda berhasil mendapatkan engagement yang baik, besar kemungkinan untuk bisa meningkatkan jangkauan konten marketing yang Anda buat.
Jika Anda membutuhkan jasa untuk social media management, jangan ragu untuk menghubungi Grow and Bless Digital Marketing. Kunjungi website Grow and Bless untuk layanan jasa digital marketing lainnya!