White hat SEO adalah cara paling aman dan yang paling pasti untuk meningkatkan jumlah pengunjung organik situs Anda. Meskipun ada cara yang lebih cepat, misalnya dengan PPC atau bahkan black hat SEO, keduanya memiliki kekurangan serta risiko masing-masing.
Optimasi situs menggunakan cara white hat memang tidak instant. Tapi dibandingkan menggunakan cara black hat yang beresiko tinggi, atau cara PPC yang harus terus membayar biaya layanan tiap tahun, tentunya white hat jadi cara yang paling murah dan efisien untuk jangka panjang.
Untuk Anda yang masih belum paham mengenai apa itu optimasi white hat SEO, mari kita bahas dasar-dasarnya dalam artikel berikut ini.
White hat SEO adalah istilah yang digunakan untuk teknik optimasi sebuah website dengan cara mengikuti semua anjuran dari Google dan tidak melanggar apapun yang dilarang.
Sebelumnya sudah pernah dijelaskan bahwa dalam dunia SEO, terdapat 3 jenis teknik yang bisa Anda gunakan, yaitu:
Black hat SEO adalah cara optimasi yang dilakukan dengan mengeksploitasi dan memanipulasi semua celah dalam aturan algoritma agar situs bisa naik ke peringkat paling tinggi. Sedangkan grey hat SEO adalah cara optimasi yang dilakukan di antara white hat dan black hat. Sehingga beberapa orang menganggap cara ini diperbolehkan, tapi ada juga yang menganggapnya ilegal.
Ketika pertama kali belajar mengenai SEO, yang akan Anda pelajari adalah cara optimasi white hat. Contohnya seperti cara membuat konten yang berkualitas dengan ketebalan keyword sesuai anjuran, cara membangun domain authority dan page authority, dan lain sebagainya.
Sebab berdasarkan algoritma Google dan mesin pencarian lainnya, cara tersebutlah yang paling benar bila ingin berada di halaman pertama hasil pencarian.
Dengan konten yang berkualitas, navigasi blog yang mudah dimengerti, memiliki DA & PA yang tinggi, serta menggunakan meta tag yang benar dalam konten akan membuat banyak pengunjung organik datang ke situs Anda.
baca juga Mengenal Pengertian SEO Friendly pada Website
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, white hat SEO memang memakan waktu beberapa bulan hingga tahun sampai akhirnya pengunjung yang datang bisa stabil dan terus meningkat. Tetapi teknik ini adalah cara optimasi yang paling aman.
Menggunakan cara black hat SEO akan beresiko membuat situs Anda terkena deindex oleh Google. Akhirnya, malah tidak ada pengunjung sedikit pun yang datang.
Sedangkan menggunakan PPC seperti Adwords atau Facebook Ads artinya Anda perlu membayar biaya layanan sesuai yang ditentukan. Cara ini cukup efektif bila bisnis Anda sedang mengadakan promo dalam jangka waktu terbatas. Sebab Anda hanya perlu membayar layanan selama promo tersebut masih aktif.
Istilah white hat dan black hat dalam dunia internet dan komputer sudah digunakan sebelum memasuki abad ke-21.
Sama seperti simbolisasi warna putih dan hitam dalam istilah lainnya, white hat juga disimbolkan sebagai orang-orang baik yang mengikuti aturan, sedangkan black hat adalah orang-orang yang melakukan tindakan ilegal dan melawan hukum.
Dalam dunia internet security, istilah black hat digunakan untuk orang-orang yang ingin mengakses atau meretas program, database, atau komputer tertentu untuk kepentingan pribadi. Sedangkan white hat digunakan sebagai orang yang ingin meretas untuk memberi tahu pemilik database dimana kelemahan sistem keamanan mereka.
Pada dasarnya, cara menerapkan white hat SEO adalah dengan mengikuti seluruh anjuran dan tidak melakukan larangan yang tertulis dalam Google Guideline atau aturan dari Webmaster.
Tetapi yang namanya algoritma, tidak ada aturan yang benar-benar jelas mengenai apa yang harus dilakukan untuk menjamin situs Anda masuk ke peringkat pertama Google. Hal itulah yang membuat banyak orang kebingungan bagaimana cara optimasi SEO yang benar.
Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa contoh dasar optimasi SEO dengan cara legal alias white hat yang bisa Anda terapkan ke blog atau website agar bisa berada di laman pencarian pertama.
Membuat konten yang berkualitas menjadi kunci utama white hat SEO yang wajib dilakukan oleh setiap penulis atau kreator. Karena pada dasarnya, algoritma bekerja dengan cara menyesuaikan dengan aktivitas dan perilaku manusia ketika menggunakan internet.
Konten-konten berkualitas yang membantu banyak orang akan memiliki lebih banyak pengunjung. Sehingga, algoritma akan menempatkan link tersebut ke peringkat yang lebih tinggi lagi agar bisa dilihat oleh lebih banyak pengguna internet yang lain.
Di mata algoritma, kualitas konten juga dinilai dari originalitas konten tersebut. Sehingga konten yang 100% original, ditulis sendiri tanpa copy-paste dari situs lain, dan tidak ada indikasi plagiarisme, memiliki kesempatan lebih tinggi tampil di laman pencarian peringkat pertama.
Selain konten yang berkualitas, situs juga harus bisa menghibur dan menarik banyak pengunjung dengan membuat konten yang menarik.
Konten menarik yang dimaksud disini contohnya:
Isi konten yang tidak menarik atau bahkan tidak membantu para pembaca akan membuat pengunjung langsung keluar dari situs setelah membukanya beberapa detik.
Hal tersebut menyebabkan bounce rate situs tinggi. Di mata algoritma mesin pencarian, bounce rate menjadi penentu apakah pengunjung suka atau tidak terhadap konten tersebut.
Selanjutnya kita masuk ke hal yang lebih teknis mengenai penggunaan keyword atau kata kunci. Dalam tiap halaman konten, terdapat kata kunci yang nantinya digunakan oleh mesin pencarian untuk mengetahui tentang apa konten tersebut dibuat.
Dalam dunia SEO, terdapat istilah keyword density atau ketebalan kata kunci. Keyword density ini adalah ukuran berapa persen kata kunci yang optimal dalam konten tersebut.
Optimasi penggunaan kata kunci ini bukan hanya muncul pada konten, melainkan juga dalam elemen lain pada halaman, seperti:
Ketika sedang browsing atau mencari artikel mengenai masalah tertentu, Anda pasti pernah menemukan blog yang membutuhkan waktu loading lama.
Jika dibandingkan antara blog yang loading-nya lama dengan loading-nya cepat, mana yang akan Anda pilih?
Tentunya sebagai pengunjung blog, kita akan lebih suka dengan situs yang waktu loading-nya cepat. Itulah sebabnya Google menjadikan kecepatan loading situs sebagai salah satu syarat optimasi SEO.
Google juga menyediakan website khusus untuk memeriksa kecepatan loading situs Anda yang bernama PageSpeed Insight.
Cara mempercepat loading situs sendiri membutuhkan kemampuan coding dasar. Jika Anda tidak paham sama sekali mengenai dunia pemrograman, cara menghindari waktu loading yang lambat adalah dengan menggunakan media seperti gambar atau video yang ukurannya ringan.
baca juga Mengetahui Penyebab Website Lambat dan Dampaknya
Pemilihan tampilan atau template yang sederhana dan intuitif juga memengaruhi skor SEO situs Anda. Meskipun kadang ada website yang punya tampilan keren, tapi jika navigasinya sulit dimengerti maka mesin pencarian akan menganggapnya sebagai situs yang tidak teroptimisasi.
Jika Anda ingin membuat situs sendiri, dengan membuat desain front-end dan back-end dari awal, maka membuat navigasi yang mudah dimengerti ini harus jadi fokus utama.
Yang terakhir, Anda perlu melakukan optimasi DA (Domain Authority) & PA (Page Authority) yang natural.
Bila dijelaskan secara sederhana, DA & PA adalah bukti apakah konten dalam situs Anda berkualitas, sehingga sering dicantumkan sebagai referensi di situs lain. Tetapi membangun DA & PA yang tinggi ini membutuhkan waktu yang tidak singkat.
Ada satu cara instant membangun DA & PA yaitu dengan spam score ke situs lain baik dalam maupun luar negeri. Tapi beberapa orang menganggap cara ini sebagai black hat SEO dan beresiko dihapus oleh Google.
Mempelajari white hat SEO memang bukan hal yang mudah dan butuh waktu lama. Tapi skill di dunia digital marketing ini akan sangat berguna di masa depan, mengingat semua bentuk promosi sekarang dilakukan secara online.
It’s Time to Unlock Your Brand Potential