Orang sering lupa bahwa menggunakan social media untuk brand itu selalu lebih besar dari sekedar “bikin konten”. Meskipun konten tetap penting, tapi ada yang nggak kala penting, yaitu monitoring social media.
Kalau brand sampai luput dalam hal ini, bisa jadi akan berpengaruh pada brand awareness atau bahkan sampai ke penjualan.
Melalui monitoring social media, Anda nggak cuma bisa mengetahui pertumbuhan akun saja. Tapi, Anda juga bisa sekaligus mengukur keberhasilan promosi dan campaign yang sedang dijalankan.
Key Take aways
Tapi, apa sih sebenarnya monitoring social media itu? Kenapa setiap brand harus melakukan itu?
Kalau mau tau lebih detail, jangan lewatkan artikel berikut ini!
Monitoring social media atau lebih akrab disebut dengan social media monitoring, sebenarnya bukan hal baru. Jika Anda sudah lama berkecimpung di dunia marketing social media, pasti familiar dengan istilah ini.
Social media monitoring adalah sebuah analisis yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh audiens membicarakan brand Anda. Entah itu melalui unggahan konten, direct message, kolom komentar, story, maupun hashtag yang berkaitan dengan brand Anda.
Selain itu, monitoring social media juga merujuk pada tanggapan audiens secara lebih luas. Ia akan menyisir lebih jauh hingga ke review YouTube, testimoni di e-commerce, postingan yang tidak mention atau tag akun, dan semua platform yang menyebutkan brand Anda.
Simpelnya nih, social media monitoring itu seperti monitor layar cctv. Anda akan memantau secara detail apa saja yang dibicarakan audiens dan berkaitan dengan brand Anda.
Jika dimanfaatkan dengan baik, strategi ini akan sangat menguntungkan bagi brand. Pasalnya, Anda akan tau di mana letak brand Anda dan seberapa jauh orang mengenal brand Anda.
Nah, masalahnya nih, banyak brand yang masih sering ketuker antara social media monitoring dan social media listening. Padahal keduanya sangat berbeda. Biar nggak bingung lagi, yuk kita bahas di sini.
Baca juga: Jenis Dan Strategi Social Media Marketing
Meskipun sekilas terlihat hampir sama, tapi antara social media monitoring dengan social media listening ternyata punya perbedaan yang cukup signifikan.
Ibaratnya nih, social media listening itu adalah sebuah hutan. Nah, social media monitoring berperan sebagai pohon yang ada di hutan tersebut.
Perbedaan paling mendasar dari keduanya terletak pada cara menanggapi audiens. Social media listening itu bekerja dengan cara mendengarkan audiens dalam skala makro, dan mencari tahu konten apa saja yang mereka inginkan.
Sedangkan social media monitoring bergerak lebih spesifik (mikro). Melalui social media monitoring, brand akan menyisir pesan yang masuk dari audiens melalui platform social media. Dari situ, brand akan tahu apa sih sebenarnya yang audiens inginkan? Dan apa yang menjadi keluhan mereka atas brand yang Anda buat.
Selain itu, perbedaan antara social media listening dan social media monitoring juga terletak pada reaksi audiens. Social media monitoring memiliki audiens yang reaktif. Hal ini disebabkan oleh pelanggan terlebih dahulu yang datang kepada brand. Jadi, Anda perlu menjawab berdasarkan apa yang menjadi persoalan mereka.
Sedangkan social media listening bersifat proaktif. Brand yang harus menginisiasi untuk menjemput audiens.
Lalu, mending mana dong? Social media listening atau social media monitoring?
Sebagai brand, Anda perlu mengombinasikan keduanya. Social media monitoring akan membantu Anda mempertahankan pelanggan yang sudah ada, sedangkan social media listing akan membantu Anda mendatangkan lebih banyak pelanggan baru.
Baca juga: Kenal Lebih Dekat dengan Social Media Engagement
Setelah tau definisi dari monitoring social media dan perbedaannya dengan social media listening, maka muncul pertanyaan, “Kenapa brand harus banget menerapkan strategi satu ini?”
Meskipun terlihat sederhana, social media monitoring punya pengaruh yang besar terhadap masa depan sebuah brand. Banyak keuntungan yang akan didapatkan jika metode ini dijalankan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Monitoring social media memungkinkan Anda untuk berkomunikasi dengan audiens dengan lebih intens. Bahkan, Anda bisa melakukan itu secara real time. Dengan begitu, Anda bisa tahu bagaimana pendapat mereka tentang brand. Melalui interaksi ini pula Anda bisa memperoleh feedback atas produk yang Anda keluarkan.
Feedback positif dari audiens bisa Anda cantumkan sebagai strategi marketing, sedangkan feedback negatif yang masuk akan membantu Anda untuk mengevaluasi dan memperbaiki kualitas produk brand Anda.
Semakin erat ikatan antara audiens dengan brand, tentu akan semakin mudah pula untuk menganalisa minat mereka. Sambil mendengarkan dan berinteraksi, Anda bisa sekaligus menjalankan riset audiens.
Kredibilitas sebuah brand adalah sesuatu yang harus diperjuangkan oleh semua brand. Apalagi, sekarang banyak kompetitor berdatangan. Baik itu benar-benar kompetitor, maupun para pedagang palsu yang memanfaatkan momentum.
Dengan adanya kredibilitas, brand akan bisa bersaing dengan semua kompetitor tersebut. Audiens akan punya “trust” terhadap brand. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan kredibilitas brand dan “trust” audiens adalah dengan mengetahui apa yang mereka bicarakan tentang brand Anda.
Salah satu keuntungan terbesar dari social media monitoring adalah pengukuran campaign dan Ads. Anda bisa tahu keberhasilan dari sebuah campaign yang dilakukan, berdasarkan atas interaksi yang terbangun antara brand dengan audiens.
Sedangkan pada Ads, Anda bahkan bisa mendapatkan lebih banyak. Tidak hanya riset yang didapatkan dari komentar di konten Ads, tapi juga return of investment dari Ads tersebut.
Terkait Ads ini memang sedikit trick, jadi Anda perlu hati-hati dalam menjalankan strateginya. Biar nggak salah langkah, Anda bisa memanfaatkan jasa advertising yang sudah profesional seperti Grow and Bless. Dengan memilih jasa advertising profesional, Anda hanya perlu memonitor saja.
Mengetahui pentingnya social media monitoring bagi sebuah brand, tentu akan rugi kalau melewatkannya. Pada bagian ini akan dibahas tentang bagaimana sih cara-cara untuk menjalankan strategi social media marketing?
Sebenarnya, menjalankan monitoring di social media itu bisa dilakukan secara manual melalui tab insight. Tapi, tentu ini akan memakan waktu. Untuk itu, akan lebih baik jika Anda menggunakan tools-tools analisis agar hasilnya lebih akurat dan efisien.
Tapi, menggunakan tools saja nggak cukup, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
Saat ini banyak social media tools yang bisa membantu Anda menjalankan social media monitoring. Beberapa di antranya seperti Hootsuite, Iconosquare, Socialblade, dan lain sebagainya.
Setiap tools punya ciri khas dan biayanya masing-masing. Jadi, sebelum menentukan tools mana yang akan digunakan untuk analisis, pastikan Anda telah menyesuaikan dengan kebutuhan, ya.
Jangan sampai asik belanja tools ekspert tapi modal usaha masih sering nombok.
Langkah selanjutnya setelah memilih tools yang tepat adalah memilih keyword yang relevan. Tools itu bisa bekerja kalau kita sudah benar dalam menuliskan keyword yang berkaitan dengan brand kita.
Jadi, pastikan Anda tidak typo dalam menulis keyword dan pilihlah keyword yang benar-benar sesuai dengan brand Anda.
Setiap tools social media monitoring telah dibekali dengan fitur-fitur yang akan memudahkan analisis Anda. Tugas Anda hanyalah mengeksplorasi semua fitur tersebut dan memaksimalkan kinerjanya.
Di beberapa tools bahkan Anda tidak hanya bisa menganalisa pertumbuhan akun Anda saja, melainkan juga akun kompetitor.
Menjalankan sebuah monitoring itu nggak akan pernah bisa instan. Meskipun sudah dibantu dengan tools sekalipun. Anda tetap butuh waktu untuk bisa mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.
Untuk itu, jangan terburu-buru mengambil kesimpulan di masa-masa awal. Tunggulah dalam periode waktu tertentu sambil terus meramu strategi yang jitu untuk bisa memikat hati audiens.
Setelah berhasil mengumpulkan semua data dari social media tools, langkah selanjutnya adalah menentukan bagaimana cara merespon atau memberi feedback.
Dalam hal ini Anda perlu benar-benar memperhatikannya. Pasalnya, feedback yang Anda berikan akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan audiens itu sendiri.
Biar nggak salah langkah, susunlah strategi khusus terlebih dahulu. Kemas semua itu semenarik mungkin dan buat audiens selalu merasa dilibatkan dalam setiap keputusan yang Anda buat.
Setelah tau apa itu monitoring social media dan bagaimana cara melakukannya, kini hanya tinggal prakteknya. Satu hal yang perlu diingat dalam hal ini adalah “konsistensi”. Jangan pernah lelah untuk terus mencoba memahami audiens Anda. Karena dari situlah Anda akan mendapat kekuatan dari brand yang sedang Anda bangun.
It’s Time to Unlock Your Brand Potential