Contoh SEO memang ada banyak. Saking banyaknya, teknik optimasi ini sering kali membuat banyak orang bingung. Khususnya mereka yang baru memulai perjalanan di dunia digital marketing baik untuk mempromosikan bisnis sendiri maupun untuk membuka jasa digital marketing di masa depan.
SEO memang merupakan bagian paling penting dalam optimasi sebuah website di dunia digital marketing. Sebab jika situs bisnis Anda ingin bersaing dengan jutaan situs lain dari dalam maupun luar negeri, dibutuhkan optimasi khusus agar algoritma mesin pencarian bisa menempatkan konten tersebut di barisan paling depan.
Baca Juga: Cara Kerja Dalam Digital Marketing
Mengingat algoritma adalah sebuah sistem yang sangat sulit untuk dipelajari, maka mempelajari SEO pun bukanlah hal yang bisa dikuasai dalam 1 atau 2 bulan saja.
Tapi untuk memulai langkah awal dalam mempelajari perihal SEO, mari kita bahas mulai dari pengertian dan contoh SEO dalam artikel berikut ini.
SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimization atau optimisasi mesin pencarian. Sederhananya, SEO adalah teknik yang digunakan untuk membuat konten atau situs sesuai dengan apa yang akan ditampilkan pada halaman pertama sebuah halaman pencarian.
Setiap mesin pencarian seperti Google, Bing, Yahoo, atau Duck Duck Go, memiliki sebuah algoritma. Algoritma tersebut terbuat dari hasil pencarian yang dilakukan oleh semua pengguna internet di seluruh dunia.
Algoritma mesin pencarian akan mempelajari tipe konten seperti apa yang lebih banyak dibuka oleh pengguna internet, konten seperti apa yang mereka sukai, dan konten seperti apa yang mereka benci. Sehingga, algoritma hanya akan menampilkan konten sesuai dengan tipe yang disukai penggunanya di halaman awal laman pencarian.
Jika konten Anda tampil di halaman awal hasil pencarian, maka semakin banyak pengguna internet yang bisa menemukan dan mengunjungi situs tersebut. Di situlah peran SEO hadir untuk meningkatkan popularitas dan brand awareness sebuah bisnis.
Pengguna internet yang mengunjungi situs Anda melalui laman pencarian disebut organic visitors atau organic search.
Semakin banyak organic visitors yang datang ke website tersebut, maka algoritma akan menandai website Anda sebagai website yang disukai oleh mayoritas pengguna internet. Sehingga kesempatan untuk tampil di laman pencarian terdepan semakin tinggi.
Baca Juga: Lebih detail mengenai Apa Itu SEO
Jenis-jenis SEO bisa dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:
Untuk lebih lengkapnya, mari kita bahas satu per satu.
Karena ada banyak jenis mesin pencarian di internet, maka ada banyak juga teknik yang digunakan sebagai optimasi di mesin-mesin yang berbeda. Tetapi yang paling banyak digunakan adalah 4 jenis platform, yaitu:
Google SEO tentunya mayoritas digunakan oleh pemilik situs bisnis untuk menarik organic visitors seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Meskipun memiliki satu perusahaan induk yang sama, algoritma Google dan Youtube sangat berbeda. Sebab Google adalah platform berisikan konten tulisan, sedangkan Youtube yang berisi konten video.
Begitupun dengan platform lainnya seperti Google Play Store, yang mana berisi konten berupa aplikasi. Ada juga media sosial yang bisa diisi oleh berbagai jenis konten.
Keempat platform ini sama-sama memiliki algoritma. Tetapi keempatnya memiliki cara pikir algoritma berbeda yang disesuaikan dengan perilaku pengguna masing-masing aplikasi.
Seorang digital marketing profesional bisa mengoptimasi konten dari sebuah perusahaan agar sesuai dengan algoritma dari keempat platform yang berbeda ini.
Jenis-jenis SEO berdasarkan tekniknya ini lebih sering diaplikasikan pada website atau konten yang berisikan tulisan. Meskipun begitu, teknik ini juga bisa membantu dalam mengoptimasi konten di Youtube dan platform lainnya.
Sebelumnya, jenis SEO berdasarkan tekniknya bisa dibedakan menjadi:
Off Page SEO adalah contoh SEO yang diaplikasikan di luar situs tersebut. Contohnya backlinks, Page Authority & Domain Authority, dan masih banyak lagi. Sedangkan On Page SEO adalah contoh SEO yang diaplikasikan di dalam konten, misalnya artikel yang bisa membantu memecahkan masalah pembaca, desain website yang intuitif, dan lainnya.
Sedangkan Technical SEO adalah SEO yang berhubungan dengan masalah teknis. Contohnya penggunaan Index.php yang tepat agar situs bisa ditampilkan di laman pencarian Google, kecepatan loading situs, dan lainnya.
Platform yang membutuhkan SEO lain selain Google dan mesin pencarian biasanya hanya menggunakan On Page SEO. Misalnya dalam media sosial, pengguna hanya perlu mengoptimasi On Page SEO dengan cara memasukan tags, caption yang menarik, durasi video yang singkat, dan sebagainya.
Baca juga: Cara untuk indeks situs anda di Pencarian Google
Terakhir, ada jenis-jenis SEO berdasarkan aturannya. Memang tidak ada aturan tertulis mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam dunia SEO. Oleh karena itu aturan ini sifatnya arbitrary, alias samar-samar.
Contoh SEO yang dibagi berdasarkan aturannya adalah seperti berikut:
White Hat SEO adalah contoh SEO yang dioptimasi dengan benar, mengikuti apa yang dianjurkan oleh algoritma dari setiap mesin pencarian serta mengikuti aturan dari situs Webmaster. Contohnya seperti membuat konten yang berkualitas, memudahkan navigasi dalam situs, dan masih banyak lagi.
Sederhananya, White Hat SEO adalah optimasi yang dilakukan dengan cara menyesuaikan dengan keinginan pembaca.
Sedangkan Black Hat SEO adalah jenis optimasi yang dilakukan benar-benar agar situs bisa tampil di halaman pertama pencarian tanpa memikirkan kualitas atau kenyamanan pengunjung.
Salah satu contoh penggunaan Black Hat SEO misalnya membuat tulisan tidak terlihat, keyword stuffing menggunakan robot pembuat artikel yang membuat konten jadi sulit dibaca secara natural oleh manusia, dan lainnya.
Jadi, Black Hat SEO adalah praktek optimasi yang sepenuhnya dilakukan untuk menguntungkan pemilik situs. Termasuk juga membuat page swapping atau membagi konten jadi beberapa halaman agar jumlah organic visitors yang tercatat jadi 3x lipat sesuai jumlah halaman konten tersebut.
Tapi seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, tidak ada aturan yang jelas mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Oleh karena itu ada yang dinamakan Grey Hat SEO.
Grey Hat SEO adalah praktek SEO yang bagi sebagian orang dianggap menyalahi aturan, tapi sebagian lagi menganggap tidak menyalahi aturan.
Salah satu contoh SEO jenis Grey Hat yang paling banyak kita lihat adalah menampilkan iklan mengambang yang ikut turun ketika pengguna scroll ke bagian bawah konten. Contoh lainnya bisa kita lihat pada situs download film dan software, dimana mereka menggunakan safelink yang membuat pengunjung menunggu 10 detik agar bounce rate tidak tinggi.
Dalam dunia digital marketing, ada 2 pilihan yang bisa Anda gunakan untuk mengoptimasi sebuah situs atau media sosial. Yang pertama adalah dengan menggunakan SEO, atau menggunakan layanan beriklan seperti Adwords, Facebook Ads, Instagram Ads, dan lain sebagainya.
Lalu, pada situasi seperti apa SEO paling tepat digunakan. Nah, berikut ini kami akan jelaskan sedikit mengenai kapan Anda bisa menggunakannya.
Ketika Ingin Mendapatkan Hasil Jangka Panjang dari Media Online
Berbeda dengan layanan PPC seperti Adwords dan Facebook Ads, hasil dari SEO baru bisa terlihat setelah beberapa minggu atau bulan sejak dilakukan optimisasi. Sedangkan hasil dari PPC bisa Anda lihat langsung setelah iklan dibuat.
Tapi, hasil dari SEO ini bisa Anda nikmati dalam waktu yang panjang. Optimasi mesin pencarian juga gratis, sehingga tidak perlu perpanjang layanan apapun untuk bisa tampil di halaman pertama Google.
Baca Lebih Lengkap: SEO VS SEM atau PPC
Untuk Meningkatkan Pengunjung Organik ke Situs
Pengunjung organik atau organic visitors adalah orang-orang yang berpotensi paling besar membeli produk dari bisnis Anda.
Cara paling ampuh untuk meningkatkan pengunjung organik ke situs bisnis sendiri adalah dengan optimasi SEO. Sebab dengan SEO, konten Anda bisa dilihat hanya oleh pengguna internet yang tertarik seputar produk Anda saja.
Jadi seperti itulah contoh SEO berdasarkan jenis-jenisnya. Seperti yang sudah disebutkan di awal tadi, konten ini baru dasar dari dunia SEO. Jadi masih ada banyak hal yang perlu dipelajari sampai bisa mempraktekan dan menguasai materi ini.
It’s Time to Unlock Your Brand Potential