Dalam era digital yang dipenuhi dengan beragam platform media sosial, pemasaran melalui influencer telah menjadi salah satu strategi yang tak terhindarkan bagi perusahaan. Hal ini dalam upaya memperluas jangkauan dan meningkatkan keterlibatan konsumen.
Di antara berbagai jenis influencer yang ada, peran micro influencer adalah pilihan yang menarik dan semakin menonjol bagi banyak merek.
Key Takeaways
Influencer marketing merupakan strategi pemasaran menggunakan individu yang memiliki pengaruh besar di media sosial untuk mempromosikan produk atau layanan tertentu kepada audiens mereka.
Dalam konteks ini, para influencer tersebut memanfaatkan kehadiran mereka di platform seperti Instagram, YouTube, atau TikTok untuk memengaruhi perilaku dan opini pengikut mereka.
Kelebihan utama influencer marketing adalah kemampuannya untuk menciptakan koneksi yang lebih personal dengan audiens, karena pengikut cenderung merasa lebih terhubung dengan influencer daripada dengan iklan tradisional.
Dengan demikian, influencer marketing sering dianggap lebih otoritatif serta dapat meningkatkan tingkat keterlibatan dan kepercayaan pengguna terhadap suatu merek atau produk.
Influencer memiliki kemampuan untuk menjangkau audiens yang luas di media sosial mereka. Melalui konten yang mereka bagikan, baik itu foto, video, atau ulasan, para influencer dapat memberikan paparan yang besar terhadap merek atau produk tertentu kepada ribuan bahkan jutaan pengikut mereka.
Dengan demikian, brand awareness dapat meningkat secara signifikan karena pengikut akan terpapar secara konsisten dengan merek atau produk tersebut melalui aktivitas yang dilakukan oleh influencer.
Salah satu kekuatan utama influencer marketing adalah kemampuannya untuk menjangkau pelanggan baru.
Dengan menggandeng influencer yang memiliki audiens yang relevan dengan target pasar mereka, brand atau produk dapat diperkenalkan kepada segmen pasar yang sebelumnya tidak terjangkau melalui saluran pemasaran konvensional.
Hal ini memungkinkan brand untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan basis pelanggan mereka dengan cara yang efektif dan efisien.
Ketika seorang influencer merekomendasikan atau menggunakan produk tertentu dalam konten mereka, hal itu dapat meningkatkan kredibilitas produk dan brand tersebut di mata pengikutnya.
Ini karena pengikut cenderung mempercayai pendapat dan rekomendasi dari influencer yang dianggap sebagai ahli atau otoritas di bidangnya.
Menurut Kami, strategi influencer marketing bisa diterapkan oleh semua lini bisnis, terutama yang ingin menyasar audiens muda. Mengingat kebanyakan influencer menggunakan media sosial sebagai channel promosinya.
Salah satu tujuan utama dari strategi pemasaran apa pun adalah meningkatkan penjualan, dan influencer marketing tidak terkecuali.
Influencer memiliki hubungan dengan pengikutnya. Dengan memanfaatkan pengaruh dan kehadiran tersebut, merek dapat mengarahkan pengikut mereka untuk melakukan pembelian produk atau layanan tertentu.
Ketika pengikut melihat influencer menggunakan atau merekomendasikan produk tersebut, mereka cenderung merasa tertarik untuk mencobanya sendiri, yang pada gilirannya dapat meningkatkan penjualan dan konversi bagi merek tersebut.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Monitoring Social Media dan Cara Melakukannya
Dikutip dari artikel forbes.com tahun 2022, berikut beberapa jenis influencer yang ada saat ini:
Nano influencer adalah jenis influencer yang memiliki jumlah pengikut di bawah 10.000 orang. Meskipun memiliki audiens yang lebih kecil, nano influencer cenderung memiliki engagement rate yang tinggi karena hubungannya yang lebih dekat dengan followers.
Micro influencer memiliki pengikut antara 10.000-100.000. Merupakan pilihan yang tepat untuk campaign yang ingin menargetkan audiens dengan segmentasi yang spesifik. Mereka memiliki jumlah pengikut yang cukup untuk menciptakan dampak, namun tetap mempertahankan hubungan personal dengan pengikutnya.
Macro influencer memiliki jumlah pengikut yang lebih besar, 100.000 sampai 1 juta orang. Mereka cocok digunakan untuk campaign yang bertujuan meningkatkan brand awareness secara luas.
Mega influencer adalah selebriti atau tokoh terkenal yang memiliki lebih dari 1 juta pengikut di media sosial. Mereka digunakan untuk campaign yang ingin mencapai jangkauan yang sangat luas dan memiliki dampak besar.
Dirangkum dari diskusi beberapa influencer marketing expert di linkedin.com, berikut kelebihan dan kekurangan micro influencer:
Salah satu keunggulan utama bekerja dengan micro influencer adalah biaya yang lebih terjangkau, dibandingkan dengan influencer yang lebih besar seperti macro atau mega influencer.
Tarif yang diminta oleh micro influencer cenderung lebih rendah, sehingga cocok bagi bisnis yang memiliki anggaran pemasaran yang lebih terbatas namun tetap ingin memanfaatkan kekuatan influencer marketing.
Micro influencer sering kali memiliki audiens yang sangat spesifik dan sesuai dengan niche atau segmen pasar tertentu. Mereka memiliki pengetahuan yang mendalam tentang minat dan kebutuhan pengikutnya, sehingga pesan promosi yang disampaikan dapat lebih relevan dan menarik bagi target audiens Kita.
Menurut Kami, micro influencer cocok digunakan untuk kampanye digital yang ingin menyasar niche tertentu sekaligus meningkatkan brand awareness pada audiens luas.
Micro influencer cenderung memiliki engagement rate yang lebih tinggi dibandingkan dengan influencer yang memiliki jumlah pengikut lebih besar. Hal ini disebabkan oleh hubungan yang lebih dekat dan personal antara micro influencer dengan pengikutnya.
Konten yang mereka bagikan sering kali memicu interaksi yang lebih aktif dari pengikut, seperti komentar, like, dan share.
Salah satu kekuatan utama micro influencer adalah kemampuan mereka untuk menciptakan konten yang autentik dan menghibur. Mereka sering kali menghadirkan konten yang lebih personal dan mendalam, daripada konten yang terasa "dipaksa" atau berlebihan.
Hal ini membuat pesan promosi yang disampaikan terasa lebih natural dan meyakinkan bagi pengikut.
Micro influencer memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang lebih personal dengan pengikutnya. Mereka sering kali berinteraksi secara langsung dengan pengikut melalui komentar, pesan langsung, atau bahkan pertemuan offline.
Hubungan yang lebih dekat ini membuat pengikut merasa lebih terhubung dengan brand atau produk yang dipromosikan.
Dibandingkan dengan jenis influencer lainnya, campaign dengan micro influencer cenderung lebih efisien dari segi biaya.
Meskipun tarif yang diminta oleh micro influencer mungkin tidak sebanyak influencer yang lebih besar, namun tingkat konversi dan return on investment (ROI) yang didapatkan cenderung lebih tinggi karena hubungan yang lebih dekat dengan pengikutnya.
Salah satu kelemahan bekerja dengan micro influencer adalah jumlah pengikutnya yang relatif kecil dibandingkan dengan jenis influencer yang lebih besar. Hal ini dapat menjadi kendala jika tujuan campaign adalah mencapai jangkauan yang lebih luas.
Namun, jika tujuan campaign adalah menjangkau audiens dengan segmentasi yang spesifik, hal ini dapat menjadi keuntungan.
Tidak semua micro influencer memiliki kemampuan dalam menciptakan konten yang berkualitas dan menarik. Beberapa micro influencer mungkin kurang memiliki keahlian dalam fotografi, editing video, atau penulisan konten yang menarik.
Hal ini dapat memengaruhi efektivitas pesan promosi yang disampaikan dan menurunkan kepercayaan konsumen terhadap brand atau produk yang dipromosikan.
Beberapa micro influencer mungkin kurang memahami proses administrasi dalam menjalankan campaign pemasaran. Mereka mungkin tidak terbiasa dengan proses pembayaran, pelaporan hasil campaign, atau penyusunan kontrak kerja sama.
Hal ini dapat menyebabkan kerumitan dan ketidaknyamanan dalam kerja sama antara brand dengan influencer.
Baca juga: Jenis dan Strategi Social Media Marketing
Sebelum memilih influencer, penting untuk memahami dengan baik karakteristik pembeli dan target audiens Kita. Lakukan riset menyeluruh mengenai demografi, minat, perilaku, dan preferensi konsumen potensial.
Dengan memahami siapa target pasar, Kamu dapat memilih influencer dengan audiens yang sesuai dengan profil konsumen.
Micro influencer dan macro influencer memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, penting untuk menentukan tujuan marketing yang ingin dicapai melalui campaign dengan influencer.
Apakah itu peningkatan brand awareness, peningkatan penjualan, atau penciptaan engagement dengan audiens? Setiap tujuan memerlukan pendekatan yang berbeda dalam pemilihan influencer.
Misalnya, jika tujuan kita adalah meningkatkan penjualan, maka lebih baik memilih influencer yang memiliki pengaruh dalam pembelian produk atau jasa yang Kita tawarkan.
Setiap platform media sosial memiliki demografi pengguna yang berbeda. Pilihlah influencer yang aktif di platform yang digunakan oleh target audiens Kita.
Misalnya, jika target pasar kita adalah generasi milenial, maka influencer yang aktif di Instagram atau TikTok mungkin lebih cocok. Sementara jika target pasar Kita adalah profesional bisnis, influencer yang aktif di LinkedIn dapat menjadi pilihan yang lebih tepat.
Reputasi influencer sangat penting dalam memengaruhi opini dan perilaku pengikutnya. Pastikan influencer yang dipilih memiliki reputasi yang baik dan kredibilitas yang tinggi di mata pengikutnya.
Lakukan riset tentang sejarah dan aktivitas online influencer, termasuk apakah mereka pernah terlibat dalam kontroversi atau kasus negatif lainnya.
Konten yang dibagikan oleh influencer akan menjadi representasi dari brand atau produk Kita. Oleh karena itu, pastikan influencer yang dipilih memiliki kemampuan dalam menciptakan konten yang berkualitas dan relevan dengan brand atau produk yang dipromosikan.
Tinjau portofolio influencer, termasuk postingan sebelumnya, foto, video, dan ulasan dari pengikutnya.
Tentukan budget yang tersedia untuk campaign dengan influencer, dan pilihlah influencer yang sesuai dengan budget tersebut.
Tarif influencer dapat bervariasi tergantung pada jumlah pengikut, tingkat interaksi, reputasi, dan niche. Pastikan untuk memperhitungkan biaya lainnya, seperti biaya produksi konten, biaya administrasi, dan biaya promosi yang mungkin diperlukan.
Influencer marketing adalah strategi pemasaran digital yang powerful untuk meningkatkan brand awareness dan menjangkau target audiens di media sosial.
Namun, untuk memaksimalkan dampaknya, bisnis membutuhkan strategi pengelolaan media sosial yang tepat agar trafik yang didapatkan dari influencer dapat beralih ke tahap pembelian.
Di Grow & Bless, Kami telah membantu banyak klien dalam menjalankan kampanye media sosial yang sukses. Mulai dari perencanaan konten hingga pembuatan desain, serahkan semuanya pada Kami.
Ingin menjadi bagian dari klien Kami yang sukses? hubungi tim Grow & Bless untuk konsultasi lebih lanjut. Kunjungi link ini!
It’s Time to Unlock Your Brand Potential