Kalau ada aktor utama dibalik suksesnya sebuah campaign media sosial, maka social media strategist orangnya. Memerankan peran di balik layar sebagai raja campaign, membuat seorang social media strategist butuh skills khusus untuk bisa menyelesaikan semua job descriptionnya.
Sayangnya, masih banyak yang belum paham tentang siapa itu social media strategist, apa aja skills yang dibutuhkan, dan apa tanggung jawab yang harus diemban.
Semua pertanyaan itu, bisa Anda temukan melalui artikel ini. So, tunggu apa lagi! Yuk simak penjelasannya di sini!
Social Media Strategist atau biasa juga disebut dengan SMS adalah seseorang yang mengelola seluruh kebutuhan dari platform media sosial. Mulai dari pencarian ide, analisis, hingga memastikan sebuah campaign berjalan dengan baik.
Pada beberapa perusahaan, posisi social media strategist menduduki tempat yang cukup tinggi. Pasalnya, selain melakukan pembuatan konten, mereka juga menjalankan proses manajerial.
Hal ini membuat seorang social media strategist sering dijuluki dengan “one man for everything”. Mereka terkoneksi dengan hampir semua bidang dalam sebuah perusahaan. Baik itu bagian marketing, bagian media sosial, bagian konten, bahkan hingga bagian web development.
Jadi, kalau Anda ingin membuat sebuah campaign dengan melibatkan semua platform media sosial maupun channel digital marketing lain, maka mencari seorang social media strategist adalah solusinya.
Sudah dijelaskan di awal bahwa seorang social media strategist punya peran yang sangat central dibalik suksesnya sebuah campaign media sosial. Ia bisa dibilang sebagai orang yang harus serba bisa menghandle semua yang berkaitan dengan campaign media sosial, baik dari sisi internal maupun eksternal.
Ada setidaknya 5 tugas utama seorang social media strategist. Meskipun pada praktiknya, semua perusahaan punya tupoksinya masing-masing untuk menentukan apa saja job desk dari social media strategist.
Job desk utama seorang social media strategist sebenarnya adalah “riset”. Hampir semua pekerjaan setelahnya bergantung pada kedalaman riset yang dilakukan.
Riset yang dimaksud adalah riset trend terbaru, riset algoritma terbaru, riset minat audiens, dan tentu saja riset kompetitor.
Bisa dibilang, dari riset yang dihasilkan ini akan menjadi pilar dari kesuksesan campaign media sosial yang akan dibuat.
Job desk selanjutnya seorang social media strategist adalah membuat konten kalender untuk media sosial. Isi dari konten kalender ini adalah rencana konten yang akan diunggah setiap harinya di akun media sosial.
Isi konten kalender ini berupa tema besar konten, deskripsi visual, dan hal-hal teknis lain yang berkaitan dengan konten. Kalender konten ini yang akan menjadi patokan bagi desainer grafis, videographer, editor, dan copywriter dalam menyelesaikan Job desk-nya.
Dalam membuat konten, social media strategist bisa pula berkolaborasi dengan agensi social media management seperti Grow and Bless Digital Marketing untuk meringankan pekerjaannya.
Karena bertugas membuat konten kalender, secara otomatis seorang social media strategist juga bertugas untuk membuat strategy dan menghandle campaign media sosial yang telah direncanakan. Proses handling ini juga berkaitan dengan teknis dan nonteknis.
Mulai dari penentuan tema, hingga eksekusi campaign, semua menuntut keterlibatan seorang social media strategist. Biasanya, ia menjadi leader dalam penyusunan campaign media sosial tersebut.
Selain bekerja dalam penyusunan konten, menjalin network dengan para influencer/KOL juga tanggung jawab social media strategist.
Jadi, merekalah yang akan menganalisis siapa Influencer yang tepat dan menghubunginya jika ada keperluan endorsement, brand ambassador, model, maupun sekedar paid promote.
Melakukan evaluasi konten juga merupakan tugas social media strategist. Mereka akan mengukur engagement konten. Mana yang berhasil membuat akun bertumbuh dan konten mana saja yang tidak berhasil.
Evaluasi ini akan dilakukan untuk panduan bagi penyusunan campaign di bulan selanjutnya.
Setelah melihat tugas social media strategist yang tidak mudah ini, tentu dibutuhkan skills khusus untuk dapat melakukannya. Inilah kenapa, biasanya brand menempatkan standar tertentu pada posisi ini.
Baca juga: Jenis Dan Strategi Social Media Marketing
Tapi, apa aja sih sebenarnya skills yang diperlukan?
Biar nggak bingung lagi, yuk simak ulasannya di bawah ini!
Bisa dikatakan bahwa seorang social media specialist menuntut skills yang sangat kompleks. Tidak hanya hardskill saja, namun juga softskill. Ini dia skills yang wajib dimiliki seorang social media specialist.
Karena pekerjaannya yang selalu terhubung dengan data, tentu saja “riset” adalah kemampuan yang wajib dimiliki. Bisa menganalisis data dengan baik, sangat penting untuk menjamin kesuksesan dari setiap campaign yang dijalankan nantinya.
Menjadi social media strategist selalu dituntut untuk bisa menyelesaikan semua pekerjaan dengan cepat. Untuk itu, time management yang baik wajib dimiliki agar semua pekerjaan bisa selesai tepat waktu.
Bikin campaign itu nggak pernah mudah. Apalagi kita harus selalu menyajikan sesuatu yang fresh bagi audiens dan belum dibuat oleh kompetitor.
Untuk itu, butuh skill yang disebut dengan “creative thinking” atau kemampuan berpikir kreatif. Dengan skill ini, Anda bisa lebih mudah menemukan ide-ide baru yang fresh dan menarik bagi audiens.
Skill yang nggak kalah penting adalah leadership. Hal ini disebabkan oleh tugas seorang social media strategist yang nggak cuma ngurusin content, tapi juga memimpin pembuatan content tersebut.
Jadi, skill leadership ini akan sangat diperlukan untuk memastikan semua orang bekerja dengan benar sesuai kemampuan dan tugasnya masing-masing.
Skill kelima yang wajib dimiliki adalah komunikasi. Jadi social media strategist itu nggak akan lepas dengan komunikasi. Entah itu komunikasi dengan tim, dengan Influencer, maupun dengan audiens.
Untuk itu, kemampuan komunikasi yang baik sangat diperlukan agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.
Baca juga: Mengenal Profesi Sebagai Social Media Manager Serta Gajinya
It’s Time to Unlock Your Brand Potential