Sebagai salah satu media sosial terpopuler di Indonesia, memiliki banyak followers di platform Instagram bisa memberikan banyak keuntungan. Mulai dari endorsement dan juga kepercayaan publik terhadap brand.
Salah satu cara cepat yang sering digunakan adalah beli followers Instagram. Tapi, apakah cara ini benar-benar efektif dan aman?
Apabila Kamu ingin konstan bertumbuh di platform Instagram, ada baiknya Kamu membaca artikel ini sampai selesai.
Key Takeaways
Beli followers Instagram adalah praktik membeli pengikut untuk meningkatkan jumlah followers Instagram secara instan. Namun biasanya followers yang datang adalah akun bot atau dummy.
Cara ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang ingin terlihat populer atau ingin meningkatkan kredibilitas akun mereka secara instan.
Memang, ada banyak benefit yang didapatkan apabila Kamu memiliki banyak followers IG. Dan tergantung strategi yang dijalankan, bisa saja Kamu membeli followers IG.
Namun Kami tidak menyarankan hal tersebut. Karena dalam jangka panjang, ada banyak kerugian yang akan Kamu alami.
Apalagi untuk akun perusahaan atau brand yang tentunya ingin sustain dalam jangka panjang.
Akun dengan followers yang banyak akan terlihat lebih kredibel dan profesional. Ini berarti banyak orang yang suka dengan konten atau produk akun tersebut dan mengikuti untuk mendapatkan info terbaru.
Tidak bisa dipungkiri, akun dengan followers yang banyak lebih terlihat dapat dipercaya dibanding akun baru. Apabila konten Kamu terpapar pada audiens yang tepat, kemungkinan mereka mengikuti akunmu akan lebih besar apabila jumlah followers Kamu sudah banyak.
Dikutip dari Sprout Social, salah satu syarat mengaktifkan fitur swipe up adalah memiliki minimal 10.000 followers IG.
Fitur swipe up sangat bermanfaat bagi bisnis karena mempermudah followers IG untuk mengunjungi website atau landing page. Cukup dengan swipe up pada story, followers akun Kamu bisa langsung diarahkan ke halaman yang diinginkan.
Namun perlu diingat, manfaat di atas hanya bersifat sementara.
Terlebih sekarang audiens sudah semakin pintar, mereka bisa mengetahui akun mana yang menggunakan followers IG bot dengan melihat engagement akun Kamu.
Baca juga: Memahami Cara Meningkatkan Engagement Rate Instagram bagi Bisnis
Berikut ciri-ciri followers tidak aktif:
Ketika Kamu pertama kali membagikan konten, Instagram akan mendistribusikan konten ke followers akun Kamu terlebih dahulu.
Apabila interaksi followers dengan konten Kamu kurang, maka Instagram akan menganggap konten yang Kamu bagikan jelek, dan tidak meneruskannya ke akun lain di luar followers.
Sehingga, jangkauan postingan berkurang, dan akun Kamu akan kesulitan ditemukan oleh audiens baru.
Akibat terburuk pada kasus ini adalah pemblokiran akun, karena Instagram melarang praktik jual-beli followers pada halaman community guidelinenya.
Tentu saja Kamu tidak ingin akun yang dibuat susah payah diblokir begitu saja hanya karena beli followers, kan?
Followers IG bot atau dummy tentu saja tidak akan memberikan reaksi subjektif terhadap konten yang Kamu bagikan.
Oleh karena itu, Kamu juga akan kesulitan melakukan validasi apakah kontemu memiliki manfaat atau tidak, atau sesederhana mendapat feedback dari follower Kamu terkait kualitas editing konten yang Kamu bagikan.
Banyak akun Instagram yang berhasil berkembang tanpa membeli followers. Bahkan ada yang tidak sampai tiga bulan sudah menyentuh 10.000 followers Instagram.
Lalu, bagaimana strategi yang efektif menaikan followers IG secara organik? Kalau Kamu sudah terlanjur beli follower, maka lakukan hal ini terlebih dahulu:
Hapus berkala followers IG yang tidak aktif. Jangan langsung menghapus banyak followers, karena ada kemungkinan Instagram akan memblokir akunmu karena dianggap melakukan tindakan curang (follow-unfollow)
Setelah itu, Kamu bisa mulai menganalisis ulang audiens yang Kamu targetkan dan membuat konten yang relevan dengan mereka.
Pastikan konten Kamu berkualitas, atau apabila Kamu masih baru memulai bisa fokus ke kuantitas terlebih dahulu, sambil pelan-pelan meningkatkan kualitas kontenmu.
Posting konten secara konsisten dan teratur, idealnya 1-2 kali per hari. Hindari post banyak konten sekaligus, namun tidak aktif setelahnya.
Luangkan waktu 30 menit setelah post untuk memantau interaksi konten. Segera balas komen yang ada, like juga komenannya bila perlu. Kamu juga bisa menyukai postingan sendiri, hal ini tetap dianggap sinyal positif oleh Instagram.
Jangan lupa untuk mengoptimasi bio Instagram. Audiens yang sudah melihat konten Kamu dan tertarik pasti akan berkunjung ke profil Instagram.
Gunakan kata-kata yang jelas, menunjukkan siapa Kamu, konten seperti apa yang akan Kamu bagikan, dan siapa saja yang sekiranya akan mendapat manfaat dari mengikuti akun Kamu.
Lakukan evaluasi rutin setiap bulan untuk meninjau performa akun. Apabila ada konten yang "naik", coba analisis di bagian mana yang menyebabkan interaksi dari followers IG.
Beberapa metrik yang bisa Kamu analisis, seperti followers growth, profile visit, reach, dan sumber reach (home, post, story, dan lainnya), audio atau efek trending, hashtag, hook/judul konten, dan masih banyak lagi.
Menurut Kami, akun yang dikembangkan secara organik akan lebih tinggi interaksinya dan lebih mudah mencapai tujuan (lead dan penjualan) dibanding mengandalkan followers IG bot.
Baca juga: 7 Tips Strategi Branding Instagram Agar Brand Terus Bertumbuh
Salah satu tantangan terbesar di media sosial Instagram adalah algoritma dan topik trending.
Mengingat perilaku pengguna sosial media di Indonesia yang sangat dinamis, dimana hal-hal trending sangat cepat terbentuk, riset konten secara rutin sangat diperlukan agar akun Kamu tetap relevan.
Namun, tidak semua orang memiliki waktu dan tenaga untuk melakukan hal ini. Di sinilah Kami Grow and Bless hadir, untuk membantu meningkatkan akun Instagram Kamu.
Dengan tim sosial media berpengalaman dan tools profesional, Kami dapat membantumu melakukan riset, membuat konten, dan mengevaluasi performa akun Instagram secara menyeluruh.
Hubungi Kami, dan mari bekerja sama mengembangkan akun dan juga brand Kamu! Kunjungi website kami!
It’s Time to Unlock Your Brand Potential