Apakah meta keyword masih berguna untuk optimisasi SEO saat ini?
Pertanyaan seperti itu mungkin banyak dipikirkan oleh kreator, blogger, dan pemilik bisnis online yang mengandalkan trafik organik dari Google sebagai pasar utama. Memang elemen SEO ini menjadi perdebatan di antara spesialis SEO mengenai masih efektifkah penggunaannya.
Jika meta keyword masih bisa memberikan dampak pada situs, tentunya hal ini akan sangat membantu situs Anda dalam bersaing di laman pencarian pertama Google.
Oleh karena itu, mari kita bahas mengenai apa itu meta keyword, bagaimana cara menggunakannya, serta masih efektif atau tidak elemen SEO ini.
Meta keyword adalah salah satu jenis meta tag yang ada di HTML source code di setiap halaman situs. Sederhananya, tag inilah yang nantinya diidentifikasi oleh algoritma mengenai konten apa yang dimuat dan apa yang harus diketik oleh pengguna internet di kolom pencarian Google untuk menemukan konten tersebut.
Sejak pertama kali dunia bisnis online, digital marketing, dan SEO masuk ke Indonesia, penggunaan kata kunci meta menjadi hal yang pertama kali maksimalkan penggunaannya oleh para blogger dan pemilik website.
Namun seiring berjalannya waktu, penggunaan elemen SEO ini banyak dieksploitasi sehingga banyak orang mengira Google mengubah cara kerja kata kunci meta tidak seperti dulu lagi.
Satu hal yang harus diperhatikan jika memang Anda masih mau menggunakan elemen dari meta tag ini adalah pastikan kata kunci yang dimasukan sesuai dengan topik dari konten yang ditulis.
Sebagai contoh, website Anda menjual produk elektronik dan ingin membuat konten tentang rekomendasi smartphone atau kamera terbaru dengan harga terjangkau. Maka jangan masukan kata kunci meta yang berhubungan tapi terlalu jauh, misalnya tentang"mobil", "bunga", atau "kecantikan", meskipun fokus utama dari kamera tersebut memang bisa mengambil foto bunga dan mobil dengan baik.
Justru, gunakan kata kunci yang hubungannya lebih dekat dngan kamera dan smartphone, misalnya "lensa", "megapixel", "bokeh", dan masih banyak lagi.
baca juga: Apa itu SERP dan Tiap Elemennya
Umumnya, setiap halaman situs membutuhkan maksimal 10 meta keyword. Lebih dari 10, maka kemungkinan besar situs Anda malah tidak bisa bersaing di laman pencarian pertama.
karena seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, teknik SEO ini pernah dieksploitasi oleh para kreator dan pemilik website dengan cara keyword stuffing.
Teknik keyword stuffing sebenarnya ada banyak, salah satunya adalah dengan memasang meta keyword sebanyak-banyaknya untuk satu halaman hingga algoritma memunculkan situs tersebut di berbagai pencarian dengan kata kunci yang berhubungan dengan meta tag dalam situs.
Keyword stuffing sendiri merupakan salah satu teknik blackhat SEO yang bisa membuat situs Anda dihapus.
Karena dirasa membuat kualitas hasil pencarian tidak relevan, sebab situs yang muncul di tiap pencarian hanya itu-itu saja, kebanyakan algoritma mesin pencarian akan menurunkan peringkat situs yang terlalu banyak menggunakan keyword meta.
Jika Anda menggunakan WordPress, ada banyak plugins yang bisa digunakan untuk memasukan kata kunci meta. Misalnya:
Sedangkan jika Anda menggunakan Blogger, cara paling mudah adalah dengan meng-edit sendiri meta tag melalui halaman edit theme HTML. Anda cukup masuk ke halaman edit theme, kemudian tekan CTRL + F dan cari "<meta name"
Kemudian tambah satu tag dengan nama "<meta name="keywords" content="kumpulan meta keyword">"
Hingga saat ini, belum ada aturan atau pengumuman yang jelas mengenai pelarangan menggunakan kata kunci meta dari Google Search Console ataupun Webmaster. Selain itu, tidak ada juga pengumuman yang menjelaskan bahwa Google sudah mengabaikan penggunaan elemen tag ini sebagai salah satu aspek SEO.
Jadi apakah Anda masih harus menggunakan meta keyword di 2020? Jawabannya, kenapa tidak.
Penggunaannya memang sudah tidak seefektif tahun-tahun sebelumnya. Tapi meta tag ini masih memberikan dampak yang positif ke SEO halaman Anda. Selain itu, memasang meta tag untuk keyword juga tidak sesulit dan tidak memakan banyak waktu.
Kami juga punya beberapa alasan kenapa Anda masih harus menggunakan meta keyword di halaman masing-masing.
baca juga: Cara Membuat Sitemap SEO di Blogger dan WordPress
Meskipun orang-orang beranggapan bahwa Google tidak lagi menghiraukan penggunaan meta tag ini, walaupun tidak ada statement resmi pula, tapi yang pasti masih ada mesin pencarian lain yang menggunakannya.
Mesin pencarian yang digunakan oleh pengguna internet bukan hanya Google. Walaupun jumlah penggunanya tidak sebanyak pengguna Google, tapi mempertimbangkan optimisasi SEO dari mesin pencarian lain tetap bisa membantu perkembangan situs Anda.
Beberapa contoh mesin pencarian yang masih menggunakan meta keywords di antaranya:
Bing dan Yandex adalah 2 mesin pencarian yang jumlah penggunanya terus bertambah beberapa tahun belakangan ini.
Jika situs Anda juga menargetkan pengunjung organik dari luar negeri, penggunaan meta tag untuk keyword masih sangat membantu. Sebab banyak pengguna internet dari luar negeri yang menggunakan seperti di USA yang 30% masyarakatnya menggunakan Bing, dan Yandex yang kebanyakan dipakai oleh orang Rusia.
Sedang Baidu dan Yahoo! adalah mesin pencarian yang penggunanya banyak berasal dari Asia, contohnya China dan Jepang.
Baca juga: Apa saja Contoh SEO dan jenis-jenisnya
Kebanyakan situs masih ada yang memiliki navigasi pencarian yang hanya mencari halaman dengan kata kunci yang dimasukan oleh pengguna saja. Contohnya jika mencari dengan kata kunci "kaktus", maka yang keluar hanya halaman yang punya kata "kaktus" di dalam judulnya.
Padahal pengguna mungkin ingin mencari halaman yang pernah mereka baca tentang succulent. Karena tidak ingat judul tepatnya atau tidak tahu bahwa kaktus dan succulent merupakan dua tanaman yang berbeda, maka mereka tidak bisa menemukan halaman yang dicari.
Masalah seperti ini bisa diatasi dengan menggunakan tag kata kunci di struktur HTML halaman.
Sehingga dengan memasukan kata kunci yang berhubungan, pengunjung bisa tetap menemukan halaman yang mereka cari.
Jangan lupa, kemudahan navigasi merupakan salah satu aspek optimisasi SEO di semua jenis mesin pencarian. Google sendiri lebih menyukai situs yang navigasinya memudahkan pengguna dalam berpindah-pindah dan mencari halaman lain di dalam situs tersebut.
Internal Tagging System adalah sebuah teknik yang menyimpan tag kata kunci yang pernah digunakan dalam situs tersebut.
Jika Anda menggunakan WordPress, terdapat plugin yang bisa diisi menggunakan focus keyword dari tiap halaman atau artikel. Dengan begitu Anda bisa tahu konten tentang apa saja yang sudah pernah dibuat dan apa yang belum pernah dibuat.
Internal tagging system ini punya banyak manfaat lain, misalnya:
Keyword cannibalization adalah kondisi dimana suatu situs memiliki banyak halaman dengan meta tag keyword yang sama. Meskipun tidak dilakukan dengan sengaja, hal ini tetap dianggap buruk oleh algoritma.
Adanya keyword cannibalization akan membuat score SEO situs Anda turun drastis. Sehingga sulit untuk bersaing meskipun sudah melakukan berbagai macam optimisasi SEO.
Baik menggunakan plugin maupun memasukan sendiri, Anda tetap harus memilih tag kata kunci secara manual. Oleh karena itu, berikut ini kami punya sedikit tips bagaimana cara memilih meta keyword yang ramah SEO.
Jika Anda bingung mau memasukan tag kata kunci apa, coba cek dan salin tag dari situs kompetitor. Caranya bisa menggunakan fitur Inspect (CTRL + Shift + C) yang ada di hampir semua browser, atau menggunakan tools SEO seperti Wordstream atau Ahrefs.
Jadi seperti itulah sedikit pembahasan mengenai meta keyword, berapa banyak yang harus digunakan, dan apakah elemen SEO ini masih relevan atau tidak. Kesimpulannya, silahkan tetap gunakan tag kata kunci untuk optimisasi SEO karena mudah dan masih berdampak untuk situs Anda.
It’s Time to Unlock Your Brand Potential