Semua orang pasti ingin punya kesan baik di mata orang lain. Hal ini ternyata juga berlaku di dunia bisnis. Dalam bisnis ada istilah yang disebut dengan “brand image”. Berbagai cara dilakukan oleh para pebisnis untuk bisa menciptakan brand image yang baik di kalangan pelanggan.
Pengertian dari brand image ini semacam persepsi di benak konsumen terhadap suatu merek, produk atau jasa tertentu. Masyarakat juga sering menyebutnya dengan istilah citra merek.
Namun, tidak mudah bagi sebuah brand untuk membentuk sebuah brand image yang baik. Apalagi dengan banyaknya kompetitor yang meramaikan dunia bisnis saat ini. Persaingan untuk menguasai market menjadi lebih kecil.
Meskipun begitu, tetap ada strategi yang bisa dilakukan untuk membentuk brand image. Pada artikel kali ini akan dibahas lebih detail tentang apa itu brand image, dan bagaimana strategi membentuk sebuah brand image. Simak ulasannya di bawah ini.
Brand image atau dikenal juga dengan citra merek adalah sebuah kesan atau persepsi konsumen terhadap sebuah perusahaan, produk atau jasa, setelah adanya interaksi. Interaksi di sini dapat berupa jual beli atau hanya sekedar melihat promosi yang dilakukan oleh brand.
Bagaimana konsumen berpikir dan merespon jika mendengar satu nama merek di sebutkan. Apa yang paling mereka ingat tentang merek tersebut. Intinya brand image ini bekerja dengan tujuan citra positif di mata konsumen.
Lebih singaktnya, brand image berbicara tentang penilaian konsumen terhadap sebuah merek, barang atau jasa.
Perusahaan yang berhasil memiliki brand image yang kuat, akan selalu diingat oleh konsumen dan menghasilkan loyalitas pelanggan. Penilaian positif konsumen juga akan didapatkan.
Contoh brand image/citra merek adalah ketika menginginkan minuman soda, maka merek Coca-Cola adalah yang pertama muncul. Ketika mendengar tagline “diputar, dijilat, dicelup” maka Anda langsung tau itu iklan OREO.
Jadi PR utama jika ingin membangun citra merek adalah bagaimana menciptakan kesan pertama yang baik di mata pelanggan.
Bagi sebuah perusahaan, citra merek adalah faktor yang penting. Beberapa alasannya adalah karena dengan terciptanya citra merek, sebuah perusahaan bisa mempertahankan nilai penjualan dan meningkatkan brand awareness.
Baca Juga: Strategi Tepat membangun Branding Untuk Memajukan Bisnis
Dalam kegiatan bisnis, kita mengenal dua istilah yang hampir sama yaitu brand image dan brand identity. Banyak orang yang salah mengira bahwa dua hal tersebut adalah sama. Padahal keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Terutama pada faktor yang menjadi fokus utama dari keduanya.
Secara singkat, pengertian brand identity itu dimulai dari dalam brand itu sendiri. Fokusnya adalah bagaimana brand ingin dilihat dan dipersepsikan. Jadi, brand akan melakukan berbagai penyesuaian mulai dari desain logo, tagline, warna, tone of voice dan sebagainya untuk menunjukkan identitas brand mereka.
Sedangkan pada brand image, dimulai dari luar brand. Pelanggan akan dengan sendirinya mempersepsikan brand dari apa yang mereka lihat. Dalam hal ini, kontrol sepenuhnya ada di tangan pelanggan.
Antara brand image dan identity akan saling berhubungan satu sama lain. Informasi yang Anda tulis di brand identity akan diukur keberhasilannya melalui brand image.
Semakin kuat brand image atau citra merek terbentuk, maka semakin tinggi pula peluangnya untuk meningkatkan penjualan produk.
Kenapa bisa begitu?
Alasan utamanya adalah ketika Anda meningkatkan brand image, maka kualitas brand Anda akan semakin baik, jadi peluang untuk meningkatkan penjualan juga terbuka lebar.
Beberapa alasan pentingnya citra merek atau brand image adalah sebagai berikut.
Sudah dikatakan di awal bahwa membentuk kesan pertama yang baik adalah salah satu fokus dari brand image. Hal ini tidak hanya berhenti di ingatan pelanggan saja, tapi juga berpotensi membentuk keputusan pembelian.
Salah satu contohnya, Perusahaan Apple. Apple telah berhasil membentuk dan mempertahankan citra merek dengan baik. Logo Apple sangat familiar di kalangan masyarakat. Hampir semua orang percaya bahwa produk Apple selalu bagus dan berkualitas. Karena kesan pelanggan telah terbentuk, semahal apapun produk Apple pasti akan tetap laris dipasaran.
Pengakuan adalah salah satu tolak ukur keberhasilan brand image. Ketika sebuah merek sudah berhasil diakui, berarti konsumen sudah benar-benar tau dan menerima keberadaan merek tersebut di tengah mereka.
Jika sudah begitu, ketika membeli sebuah produk, tak jarang mereka menyebut merek, bukan nama produk.
Sebagai contoh, ketika ingin membeli mie instan, banyak orang langsung menyebut “Indomie”. Contoh lainnya, di wilayah tertentu banyak yang masih menggunakan kata “Honda” untuk menyebut semua jenis sepeda motor.
Hal seperti ini tentu terjadi karena persepsi dalam benak konsumen sudah terbentuk. Merek tersebut sudah mendapat pengakuan dari konsumen.
Brand image juga membantu Anda untuk meningkatkan kredibilitas produk. Semakin kredibel produk tersebut, maka semakin besar peluangnya untuk laris di pasaran.
Contoh nyatanya adalah AQUA. Meskipun banyak brand air mineral lain yang beredar di pasaran, kredibilitas AQUA sebagai air mineral asli pegunungan tidak pernah tergantikan.
Pelanggan tau bahwa AQUA memiliki kualitas air minum yang baik. Jadi, meskipun banyak brand baru dengan harga yang lebih murah dan packing yang lebih bagus, pelanggan tetap tidak berpaling dari AQUA.
Baca juga: Social Media Branding: Manfaat dan Tips Melakukannya
Perusahaan itu ibarat manusia yang selalu membutuhkan banyak hal untuk bertahan hidup. Ketika manusia hendak membangun citra dirinya, tentu dibutuhkan banyak aspek. Begitu juga dengan perusahaan.
Setidaknya dibutuhkan beberapa elemen untuk membentuk brand image. Seperti atribut suatu produk (product’s attribute), keuntungan yang akan didapatkan oleh konsumen (customer benefits), dan karakter dari brand (brand personality untuk membentuk brand image.
Dalam praktiknya pun, brand image tidak bisa dibangun dengan instan. Semua harus dimulai sedini mungkin dengan pondasi yang kuat.
Meningkatkan brand image itu harus dimulai dari hal yang paling dasar. Lima cara di bawah ini adalah hal yang wajib ada ketika Anda ingin membangun brand image yang kuat.
Membangun brand image itu sama seperti membangun rumah. Langkah pertama dalam membangun rumah harus dimulai dari pondasi. Semakin kuat pondasi, semakin mudah untuk eksplorasi. Dalam hal ini, pondasi sebuah brand berarti visi dan misi.
Visi Misi ini penting untuk memastikan kemana arah brand harus di bawa. Setelah visi misi terbentuk, ada turunan yang perlu anda buat, yakni brand style guide. Dalam brand style guide ini tertulis semua informasi mulai dari aturan visual hingga aturan promosi yang sesuai dengan visi misi.
Anda mungkin bisa membuat barang/produk/jasa yang bisa digunakan semua umur dari berbagai kalangan. Tapi hal itu tidak akan menarik dan maksimal karena Anda akan kesulitan untuk membentuk produk. Bahkan Anda juga akan kesulitan menentukan harga nantinya. Hasilnya, produk jadi kurang terhighlight dan kualitas produk akan menurun.
Daripada memaksakan memuaskan semua orang, akan lebih baik jika Anda punya target market sendiri. Dengan target market spesifik, Anda bisa memfokuskan produk pada satu titik saja. Jadi pengerjaannya akan lebih maksimal dan kualitas produk tetap terjaga.
Langkah ketiga ketika Anda ingin membangun brand image adalah “karakter brand”. Karakter brand ini mengarah pada keunikan brand yang Anda buat dan apa yang membedakannya dengan brand kompetitor.
Ibaratnya, kalau Anda mau cepat dikenal, Anda harus berani tampil unik dan beda. Meskipun jenis produknya sama, tapi ciptakanlah karakter unik sendiri agar produk Anda tidak disamakan dengan produk kompetitor.
Setelah berhasil menciptakan karakter, langkah selanjutnya adalah bagaimana karakter tersebut bisa disampaikan ke audiens. Inilah yang disebut dengan brand massage delivery.
Dalam membentuk brand image, brand massage delivery adalah aspek yang penting. Anda perlu memikirkan dengan baik bagaimana semua itu akan disampaikan.
Beberapa cara yang biasa dilakukan adalah dengan memilih desain logo yang pas, membuat desain maskot tertentu, story telling di media sosial dan beberapa cara lain yang fokusnya adalah untuk mengenalkan karakter brand Anda.
Ketika semua hal di atas sudah Anda lakukan, kini tiba saatnya untuk mempromosikan. Buat campaign menarik untuk mengenalkan brand, menyampaikan message dan melakukan interaksi dengan konsumen.
Campaign ini bisa Anda lakukan di mana saja baik offline maupun online. Yang pasti, campaign yang menarik harus di lakukan di tempat yang dekat dengan target market Anda. Untuk campaign offline, Anda bisa membuat event di tempat yang sering dikunjungi target market. Nah, untuk online Anda bisa melibatkan media sosial dan website.
Ketika melakukan promosi, Anda perlu ingat bahwa tujuan promosi itu adalah untuk membuat calon konsumen mengenal dan tertarik dengan produk Anda. Ketika calon konsumen sudah mengenal dan merasa bahwa brand anda menarik, maka transaksi jual beli hanya tinggal menunggu waktu.
Promosi yang optimal harus dibarengi dengan konsistensi. Jangan hanya membuat promosi satu kali karena konsumen akan segera melupakan hal itu. Apalagi kalau brand Anda terbilang baru, promosi harus dilakukan sesering mungkin dengan cara yang variatif dan konsisten.
Baca juga: Bikin Bisnis Makin Dikenal dengan Brand Archetype
Setiap perusahaan selalu ingin diingat oleh konsumen. Oleh karena itu, brand image menjadi sangat penting untuk diupayakan. Singkatnya, brand image itu bagaimana persepsi konsumen ketika melihat sebuah merek. Persepsi positif atau negatif perusahaan tergantung dari bagaimana sebuah brand mendeliver pesannya.
Brand image sendiri memiliki perbedaan arti dengan brand identity. Brand identity fokus pada bagaimana cara brand ingin dilihat oleh konsumen, sedangkan brand image fokus pada cara konsumen ketika melihat brand Anda.
Banyak manfaat yang bisa diambil ketika brand sudah mendapatkan brand image positif di kalangan konsumen. Seperti loyalitas pelanggan, kredibilitas produk, bahkan brand awareness.
Banyaknya manfaat dari brand image ini membuat para pemilik brand berlomba membenahi diri agar bisa merajai pasar. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang berani membayar dengan harga mahal yang besar hanya untuk membentuk brand image.
Tapi, pada intinya membentuk brand image itu harus dimulai dari dalam diri brand tersebut. Jika core brand nya sudah kuat, maka akan lebih mudah untuk membuat pasar percaya dengan brand Anda. Selain itu, Anda juga perlu konsisten melakukan promosi. Jangan sampai pelanggan menganggap Anda hanya di awal kedatangannya saja. Ini akan membuat brand Anda mudah dilupakan.
Jika Anda membutuhkan bantuan dalam hal branding produk Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Grow&Bless Digital Marketing. Klik di sini!
It’s Time to Unlock Your Brand Potential